Kompas.com - Jerawat merupakan salah satu "musuh" yang mengganggu kemulusan kulit wajah. Ada beberapa faktor yang memicu timbulnya jerawat, antara lain gejolak hormon, stres, hingga kebersihan kulit. Makanan tertentu juga diduga menyebabkan jerawat. Tetapi, ada juga makanan yang bisa menjaga keindahan kulit sekaligus menaklukkan "si musuh" kulit ini.
1. Tiram, daging unggas, dan ikan
Tidak ada yang tahu persis mengapa makanan ini dianggap mampu mencegah jerawat. Tetapi para ahli mempercayai, asupan Zinc (seng) yang cukup dalam setiap menu makanan dapat membantu mengerem munculnya jerawat. Hal ini mungkin disebabkan karena sifat dari seng yang membantu mengendalikan pelepasan hormon. Selain itu, seng juga membantu tubuh menyerap vitamin A dan nutrisi lain yang penting bagi kesehatan kulit.
2. Salmon dan sumber omega-3
Beberapa dermatologis meyakini bahwa asam lemak omega-3 selain membantu mencegah peradangan dapat juga membantu mengontrol timbulnya jerawat. Agar mendapat hasil maksimal, setidaknya Anda harus makan dua porsi ikan yang kaya asam lemak omega 3 setiap minggu. Sumber terbaik omega 3 bisa didapat dari ikan salmon, sarden, dan mackerel, atau biji rami dan kenari.
3. Kentang, wortel, melon, atau paprika
Beta-karoten banyak ditemukan pada buah dan sayuran berwarna oranye dan kuning. Zat ini mempunyai fungsi untuk mengkonversi vitamin A di dalam tubuh dan nutrisi lain yang membantu meningkatkan selenium - senyawa yang baik untuk kulit.
4. Jeruk, tomat, atau kiwi
Makanan yang kaya vitamin C tidak memiliki fungsi sebagai penyembuh jerawat. Tetapi vitamin ini akan memperkuat dinding sel sekaligus membantu melindungi kulit Anda dari jaringan parut yang dapat menyebabkan noda. Selain itu kandungan bioflavonoid pada jeruk juga dapat bertindak sebagai anti peradangan alami yang dapat mempercepat proses penyembuhan.
5. Almond, telur, atau sayuran berdaun hijau
Antioksidan vitamin E membantu menyembuhkan kulit dari kerusakan dan jaringan parut akibat jerawat. Memang tidak mudah untuk mendapatkan banyak vitamin E dari diet rendah lemak. Tetapi minyak mentah nabati, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber terbaik dari antioksidan.
Sabtu, 26 November 2011
5 Penyebab Tidur Tak Nyenyak
KOMPAS.com - Apa yang Anda rasakan saat bangun tidur? Jika Anda merasakan badan terasa pegal, badan terasa lelah, mata masih ingin terus terpejam, dan bukannya segar, maka sebaiknya Anda mengamati kembali bagaimana Anda tidur. "Kita seharusnya merasa segar setelah bangun tidur, bukannya lelah atau lemas. Jika Anda merasa seperti itu, ada indikasi sesuatu terjadi selama tidur dan Anda tak menyadarinya," ungkap Michael Decker, PhD, profesor dari Georgia State University.
Memiliki waktu tidur yang berkualitas sangatlah penting, bukan hanya dari lamanya waktu tidur, tapi juga dari kualitasnya, yang berakibat pada meningkatnya kebugaran. Ketika Anda tidak mendapatkan kualitas tidur ini, kemungkinan ada beberapa faktor yang menyebabkannya:
1. Kesepian. Sebuah studi menunjukkan bahwa kesepian tidak hanya merupakan masalah hati dan pikiran, tapi juga berpengaruh pada masalah tidur. Berdasar penelitian, orang yang beranggapan bahwa mereka kesepian memiliki waktu tidur yang tidak berkualitas dibanding dengan mereka yang tidak merasa kesepian.
"Siapapun dan dimana pun Anda, kita semua hidup dan bergantung pada perasaan aman dalam lingkungan sosial sekitar kita untuk bisa tidur dengan nyenyak," ungkap peneliti Lianne Kurina, PhD. Faktor sosial dan psikologis sangat berpengaruh pada kualitas tidur seseorang dan kesehatannya.
2. Ketinggian. Lokasi di ketinggian juga berdampak pada kualitas tidur. "Ketika kita berada di dataran tinggi, udara menjadi lebih tipis, sehingga nafas pun menjadi tak teratur dan membuat otak kita 'terkejut' sehingga tidur jadi tidak nyenyak," ungkap Decker. Meskipun tidak hidup di dataran tinggi, namun permasalahan ini juga akan muncul ketika Anda tidur di dalam pesawat terbang.
3. Tidur bersama binatang peliharaan. Dokter hewan sebenarnya sudah menyarankan para pasiennya untuk tidak tidur bersama dengan hewan peliharaan karena resiko penularan penyakit. Selain itu, tidur dengan hewan peliharaan ternyata bisa mempengaruhi kualitas tidur Anda. Sebuah studi yang dilakukan oleh Mayo Clinic pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 53 persen pemilik hewan yang tidur bersama peliharaannya mengalami gangguan tidur setiap malamnya. Sebanyak 21 persen pemilik hewan merasa terganggu akibat dengkuran anjing, dan 7 persen akibat dengkuran kucing. Untuk mengatasinya, Decker menyarankan untuk tidak memasukkan hewan peliharaan ke dalam kamar tidur, atau setidaknya tidur di lantai kamar saja.
4. Bekerja malam hari. Bekerja dengan shift malam tanpa disadari bisa berakibat pada kualitas tidur yang buruk. Sebuah penelitian dari Sleep Foundation pada tahun 2005 menyatakan, 14 persen orang Amerika yang sering bekerja malam hari mengalami masalah tidur seperti kelelahan, gangguan tidur, dan insomnia. Decker menjelaskan bahwa masalah yang datang selama bekerja malam hari dan tidur pada siang hari terjadi karena kepekaan tubuh pada cahaya, sehingga tubuh mengambil isyarat adanya cahaya sebagai sinyal untuk bangun tidur.
"Cahaya dan gelap adalah isyarat yang membantu sinkronisasi sistem tubuh kita terhadap lingkungan," tambah Decker.
Konsep yang sama berlaku ketika Anda baru melakukan perjalanan yang melintasi zona waktu, sehingga mengalami jetlag. Saat itu, otak Anda sedang mempersiapkan untuk tidur karena zona waktu Anda berada di zona gelap. "Namun, ketika melintasi zona waktu menuju zona terang, Anda tiba-tiba menerima cahaya baru, dan siklus bangun dan tidur Anda menjadi tidak sinkron. Butuh beberapa hari untuk menyeimbangkannya kembali," ungkapnya.
Salah satu cara yang direkomendasikan Decker untuk mengatasi hal ini adalah menggunakan penutup mata ketika tidur di siang hari untuk menstimulasi kegelapan dan tertidur.
5. Suhu ruangan. Apakah Anda sering membuatkan segelas susu hangat untuk anak Anda sebelum tidur? Ternyata hal ini memiliki khasiat untuk membuat tidur anak lebih nyenyak. Kondisi ruangan dan tubuh yang hangat bisa mempengaruhi nyenyak tidaknya tidur seseorang. Di malam hari, suhu tubuh mulai turun, dan penurunan suhu tubuh ini menandakan bahwa sudah waktunya untuk tidur. Mandi air hangat dan minum minuman hangat juga bisa membuat tubuh semakin menurunkan suhu tubuhnya dan mengirimkan sinyal fisiologis untuk tidur.
"Jika kamar terlalu hangat, suhu tubuh kita pun akan meningkat dan membuat kita terbangun. Mendinginkan ruangan bisa membantu memastikan bahwa tidur akan lebih berkualitas dan nyenyak," ungkap Decker. Saat pagi, suhu tubuh kita mulai meningkat secara bertahap, dan mengirim sinyal ke otak untuk bangun.
Memiliki waktu tidur yang berkualitas sangatlah penting, bukan hanya dari lamanya waktu tidur, tapi juga dari kualitasnya, yang berakibat pada meningkatnya kebugaran. Ketika Anda tidak mendapatkan kualitas tidur ini, kemungkinan ada beberapa faktor yang menyebabkannya:
1. Kesepian. Sebuah studi menunjukkan bahwa kesepian tidak hanya merupakan masalah hati dan pikiran, tapi juga berpengaruh pada masalah tidur. Berdasar penelitian, orang yang beranggapan bahwa mereka kesepian memiliki waktu tidur yang tidak berkualitas dibanding dengan mereka yang tidak merasa kesepian.
"Siapapun dan dimana pun Anda, kita semua hidup dan bergantung pada perasaan aman dalam lingkungan sosial sekitar kita untuk bisa tidur dengan nyenyak," ungkap peneliti Lianne Kurina, PhD. Faktor sosial dan psikologis sangat berpengaruh pada kualitas tidur seseorang dan kesehatannya.
2. Ketinggian. Lokasi di ketinggian juga berdampak pada kualitas tidur. "Ketika kita berada di dataran tinggi, udara menjadi lebih tipis, sehingga nafas pun menjadi tak teratur dan membuat otak kita 'terkejut' sehingga tidur jadi tidak nyenyak," ungkap Decker. Meskipun tidak hidup di dataran tinggi, namun permasalahan ini juga akan muncul ketika Anda tidur di dalam pesawat terbang.
3. Tidur bersama binatang peliharaan. Dokter hewan sebenarnya sudah menyarankan para pasiennya untuk tidak tidur bersama dengan hewan peliharaan karena resiko penularan penyakit. Selain itu, tidur dengan hewan peliharaan ternyata bisa mempengaruhi kualitas tidur Anda. Sebuah studi yang dilakukan oleh Mayo Clinic pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 53 persen pemilik hewan yang tidur bersama peliharaannya mengalami gangguan tidur setiap malamnya. Sebanyak 21 persen pemilik hewan merasa terganggu akibat dengkuran anjing, dan 7 persen akibat dengkuran kucing. Untuk mengatasinya, Decker menyarankan untuk tidak memasukkan hewan peliharaan ke dalam kamar tidur, atau setidaknya tidur di lantai kamar saja.
4. Bekerja malam hari. Bekerja dengan shift malam tanpa disadari bisa berakibat pada kualitas tidur yang buruk. Sebuah penelitian dari Sleep Foundation pada tahun 2005 menyatakan, 14 persen orang Amerika yang sering bekerja malam hari mengalami masalah tidur seperti kelelahan, gangguan tidur, dan insomnia. Decker menjelaskan bahwa masalah yang datang selama bekerja malam hari dan tidur pada siang hari terjadi karena kepekaan tubuh pada cahaya, sehingga tubuh mengambil isyarat adanya cahaya sebagai sinyal untuk bangun tidur.
"Cahaya dan gelap adalah isyarat yang membantu sinkronisasi sistem tubuh kita terhadap lingkungan," tambah Decker.
Konsep yang sama berlaku ketika Anda baru melakukan perjalanan yang melintasi zona waktu, sehingga mengalami jetlag. Saat itu, otak Anda sedang mempersiapkan untuk tidur karena zona waktu Anda berada di zona gelap. "Namun, ketika melintasi zona waktu menuju zona terang, Anda tiba-tiba menerima cahaya baru, dan siklus bangun dan tidur Anda menjadi tidak sinkron. Butuh beberapa hari untuk menyeimbangkannya kembali," ungkapnya.
Salah satu cara yang direkomendasikan Decker untuk mengatasi hal ini adalah menggunakan penutup mata ketika tidur di siang hari untuk menstimulasi kegelapan dan tertidur.
5. Suhu ruangan. Apakah Anda sering membuatkan segelas susu hangat untuk anak Anda sebelum tidur? Ternyata hal ini memiliki khasiat untuk membuat tidur anak lebih nyenyak. Kondisi ruangan dan tubuh yang hangat bisa mempengaruhi nyenyak tidaknya tidur seseorang. Di malam hari, suhu tubuh mulai turun, dan penurunan suhu tubuh ini menandakan bahwa sudah waktunya untuk tidur. Mandi air hangat dan minum minuman hangat juga bisa membuat tubuh semakin menurunkan suhu tubuhnya dan mengirimkan sinyal fisiologis untuk tidur.
"Jika kamar terlalu hangat, suhu tubuh kita pun akan meningkat dan membuat kita terbangun. Mendinginkan ruangan bisa membantu memastikan bahwa tidur akan lebih berkualitas dan nyenyak," ungkap Decker. Saat pagi, suhu tubuh kita mulai meningkat secara bertahap, dan mengirim sinyal ke otak untuk bangun.
Label:
Kesehatan
Nyeri Saraf karena Smartphone
Kompas.com - Nyeri di jari tangan, rasa panas, kesemutan atau pun tangan terasa kebas merupakan gejala-gejala dari sindrom carpal tunnel. Sindrom ini sering terjadi pada mereka yang pekerjaannya memerlukan pergerakan tangan terus menerus, seperti pekerja di bagian perakitan. Akan tetapi, sindrom ini sekarang banyak menyerang orang biasa akibat penggunaan smartphone.
Para pengguna smartphone atau si ponsel pintar seperti BlackBerry, iPhone atau Nokia Communicator memang sering mengeluhkan rasa nyeri dan baal di tangannya akibat menggunakan ponsel mereka secara intens. Selain untuk menelepon, mengirim pesan, kini ponsel juga bisa digunakan untuk ngobrol (chatting), membaca situs, mengirim dan membaca email, hingga bermain games. Tak heran bila tangan para pemilik smartphone tak pernah jauh dari keypad ponselnya.
Menurut Sung Chang-hoon, dokter dari Korea mengatakan jumlah orang yang mengeluh tentang gejala serupa semakin banyak dan beberapa kasus yang parah gejalanya telah berkembang ke arah sindrom carpal tunnel.
Sindrom carpal tunnel terjadi ketika saraf medianus, yang berada dari lengan bawah ke tangan, tertekan di pergelangan tangan. Saraf medianus mengontrol sensasi ke arah sisi telapak tangan tempat jempol dan jari tangan di telapak tangan, sama seperti dorongan ke beberapa otot kecil di tangan yang memungkinkan jari-jari dan ibu jari untuk bergerak.
Menurut ahli, penyakit ini tiga kali lebih beresiko menyerang wanita karena daerah carpal tunner wanita biasanya lebih sempit dibanding milik pria. Sebelumnya, sindrom ini banyak dikeluhkan para ibu rumah tangga yang sering menggunakan tangan mereka untuk melakukan tugas sehari-hari. Namun kini makin banyak orang muda dan pria yang mengeluh gejala serupa akibat penggunaan komputer atau smartphone secara berlebihan.
"Setelah blogging atau bermain game di ponsel, Anda bisa merasakan jari telunjuk menjadi mati rasa. Karena itu Anda perlu mewaspadai terkena sindrom carpal tunnel," kata Sung. Pada orang muda, gejala ini memang tidak akan memberikan efek seketika. Namun pada orang yang berusia 40-an, disarankan untuk menghentikan kegiatannya jika muncul gejala tersebut.
Untuk mencegahnya, disarankan agar pengguna smartphone tidak menekuk pergelangan tangan ke belakang untuk waktu yang lama. Selain itu gunakan jari yang berbeda, selain jari telunjuk, ketika mengetik di keypad ponsel.
Jika Anda merasakan mati rasa atau pembengkakan di tangan Anda, Anda harus berhenti menggunakan telepon dan merilekskan tangan Anda dalam air hangat selama lima sampai 10 menit. "Anda dapat memakai splints untuk menjaga pergelangan tangan lurus dan beberapa obat anti-peradangan juga membantu," kata Sung.
Para pengguna smartphone atau si ponsel pintar seperti BlackBerry, iPhone atau Nokia Communicator memang sering mengeluhkan rasa nyeri dan baal di tangannya akibat menggunakan ponsel mereka secara intens. Selain untuk menelepon, mengirim pesan, kini ponsel juga bisa digunakan untuk ngobrol (chatting), membaca situs, mengirim dan membaca email, hingga bermain games. Tak heran bila tangan para pemilik smartphone tak pernah jauh dari keypad ponselnya.
Menurut Sung Chang-hoon, dokter dari Korea mengatakan jumlah orang yang mengeluh tentang gejala serupa semakin banyak dan beberapa kasus yang parah gejalanya telah berkembang ke arah sindrom carpal tunnel.
Sindrom carpal tunnel terjadi ketika saraf medianus, yang berada dari lengan bawah ke tangan, tertekan di pergelangan tangan. Saraf medianus mengontrol sensasi ke arah sisi telapak tangan tempat jempol dan jari tangan di telapak tangan, sama seperti dorongan ke beberapa otot kecil di tangan yang memungkinkan jari-jari dan ibu jari untuk bergerak.
Menurut ahli, penyakit ini tiga kali lebih beresiko menyerang wanita karena daerah carpal tunner wanita biasanya lebih sempit dibanding milik pria. Sebelumnya, sindrom ini banyak dikeluhkan para ibu rumah tangga yang sering menggunakan tangan mereka untuk melakukan tugas sehari-hari. Namun kini makin banyak orang muda dan pria yang mengeluh gejala serupa akibat penggunaan komputer atau smartphone secara berlebihan.
"Setelah blogging atau bermain game di ponsel, Anda bisa merasakan jari telunjuk menjadi mati rasa. Karena itu Anda perlu mewaspadai terkena sindrom carpal tunnel," kata Sung. Pada orang muda, gejala ini memang tidak akan memberikan efek seketika. Namun pada orang yang berusia 40-an, disarankan untuk menghentikan kegiatannya jika muncul gejala tersebut.
Untuk mencegahnya, disarankan agar pengguna smartphone tidak menekuk pergelangan tangan ke belakang untuk waktu yang lama. Selain itu gunakan jari yang berbeda, selain jari telunjuk, ketika mengetik di keypad ponsel.
Jika Anda merasakan mati rasa atau pembengkakan di tangan Anda, Anda harus berhenti menggunakan telepon dan merilekskan tangan Anda dalam air hangat selama lima sampai 10 menit. "Anda dapat memakai splints untuk menjaga pergelangan tangan lurus dan beberapa obat anti-peradangan juga membantu," kata Sung.
Label:
Kesehatan
Bermimpi Hapus Ingatan Traumatis
Banyak orang yang sering terbangun ditengah malam karena mengalami mimpi buruk
TERKAIT:
Kompas.com - Bermimpi ternyata bukan sekadar bunga tidur. Menurut studi terbaru bermimpi merupakan mekanisme alami tubuh untuk menghapus ingatan kita akan kejadian-kejadian tak menyenangkan atau pun traumatis.
Beberapa penelitian mengaitkan bahwa 20 persen dari tidur kita berisi mimpi atau disebut juga fase tidur REM. Mimpi merupakan sesuatu yang penting dalam fungsi memori manusia.
Dalam sebuah pemindaian otak terhadap 35 partisipan terungkap bahwa orang yang tidur dengan kualitas yang baik memiliki aktivitas otak amygdala yang lebih rendah. Amygdala dikaitkan dengan emosi, sementara otak bagian depan berkaitan dengan pemikiran rasional.
Sebelum tidur para partisipan studi diperlihatkan 150 gambar yang didesain untuk memprovokasi respon emosional. Kemudian separuh partisipan diperbolehkan tidur malam dengan nyenyak. Ternyata mereka yang tidur dengan baik tak terlalu mengingat gambar-gambar horor sebelumnya.
Para ilmuwan yakin perubahan kimiawi di otak saat seseorang sedang dalam fase tidur REM (bermimpi) berpengaruh pada memori.
"Selama tidur REM terjadi penurunan norepinephrine, zat kimia otak yang berkaitan dengan stres," kata Dr.Matthew Walker, yang melakukan riset ini.
Ia menambahkan, ketika otak memproses ulang pengalaman emosional namun dalam kondisi zat norephinephrine yang rendah, maka esok harinya kita akan terbangun dalam emosi yang lebih ringan terhadap kejadian tidak menyenangkan sebelumnya.
Beberapa penelitian mengaitkan bahwa 20 persen dari tidur kita berisi mimpi atau disebut juga fase tidur REM. Mimpi merupakan sesuatu yang penting dalam fungsi memori manusia.
Dalam sebuah pemindaian otak terhadap 35 partisipan terungkap bahwa orang yang tidur dengan kualitas yang baik memiliki aktivitas otak amygdala yang lebih rendah. Amygdala dikaitkan dengan emosi, sementara otak bagian depan berkaitan dengan pemikiran rasional.
Sebelum tidur para partisipan studi diperlihatkan 150 gambar yang didesain untuk memprovokasi respon emosional. Kemudian separuh partisipan diperbolehkan tidur malam dengan nyenyak. Ternyata mereka yang tidur dengan baik tak terlalu mengingat gambar-gambar horor sebelumnya.
Para ilmuwan yakin perubahan kimiawi di otak saat seseorang sedang dalam fase tidur REM (bermimpi) berpengaruh pada memori.
"Selama tidur REM terjadi penurunan norepinephrine, zat kimia otak yang berkaitan dengan stres," kata Dr.Matthew Walker, yang melakukan riset ini.
Ia menambahkan, ketika otak memproses ulang pengalaman emosional namun dalam kondisi zat norephinephrine yang rendah, maka esok harinya kita akan terbangun dalam emosi yang lebih ringan terhadap kejadian tidak menyenangkan sebelumnya.
"Sehingga kita akan merasa lebih nyaman dan mampu menghadapi pengalaman tidak menyenangkan itu," katanya.
Label:
Kesehatan
Kesemutan Jangan Dianggap Enteng!
Duduk bersila dalam waktu lama seperti ini bisa bikin kesemutan.
KOMPAS.com — Tanpa sadar, kita sering duduk melipat kaki dalam waktu lama. Ketika bangkit, kaki rasanya kebas. Perlahan, rasa itu hilang dan kita melupakannya. Padahal, kesemutan juga bisa jadi gejala penyakit berat, seperti yang dituturkan para ahli di sini.
Diabetes
dr Imran Nito, SpPD, spesialis penyakit dalam dari OMNI Hospital, Pulomas, Jakarta Timur.
Penyakit ini bisa mengganggu sistem saraf di tubuh, misalnya di daerah kaki dan tangan. Aliran darah yang tidak lancar pada penderita diabetes umumnya disebabkan penumpukan gula di pembuluh darah. Salah satu akibat yang ditimbulkan adalah kesemutan.
Anjuran: Atasi dengan mengontrol gula darah. Jaga agar kadarnya mendekati normal. Selain itu, jalankan pola hidup sehat. Inilah cara termurah untuk mengurangi risiko diabetes penyebab kesemutan. Rutin berolahraga, makan sehat, dan cek gula darah secara berkala. Hindari rokok, alkohol, dan gula berlebih.
Kerusakan saraf tepi
dr Irawati Hawari, SpS, spesialis saraf dari Mental Health Center Hawari & Associates, Jakarta.
Penyakit ini biasa terjadi juga pada pasien diabetes. Demikian juga orang berkadar kalsium rendah dan penderita multiple sclerosis (MS). MS adalah kelainan autoimun sehingga sistem imun menyerang jaringannya sendiri, membuat antaran impuls saraf terganggu.
Anjuran: Langkah antisipasi harus disesuaikan dengan penyakit dasar penyebabnya. Lakukan pemeriksaan saraf seperti elektromiogram. Pemeriksaan lain adalah MRI atau magnetic resonance imaging untuk deteksi MS. Langkah pencegahan yang tepat untuk penyakit bergejala kesemutan adalah atur pola hidup sehat.
Urat saraf terjepit
Igor Kochekovich, DC, kiropraktor dari Advanced Chiropractic, Jakarta.
Salah posisi duduk dan berdiri atau karena kecelakaan yang menyebabkan saraf tulang belakang terjepit. Jika yang terjepit adalah saraf di area leher, maka kesemutan terjadi di tangan. Kalau terjadi di tulang punggung bawah, maka kesemutan timbul di kaki.
Anjuran: Jaga posisi duduk dan berdiri dengan benar. Misalnya, duduk tegak tetapi rileks. Saat berdiri, bagi beban dengan sama rata di antara kedua kaki. Selain itu, rajinlah melakukan olahraga peregangan (stretching) dan olahraga yang melatih keseimbangan. Contohnya yoga dan pilates.
Label:
Kesehatan
Sering Kesemutan, Awas Penyakit!
JAKARTA, KOMPAS.com — Kebanyakan orang pernah mengalami kesemutan kala duduk bersila terlalu lama atau tertidur dengan tangan tertindih kepala. Jangan sepelekan gejala yang satu ini karena kesemutan dapat menjadi indikasi dari banyak penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran darah pada pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah.
Seperti diungkapkan Dr Tiara Anindhita, SpS, dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM, kesemutan atau dalam istilah medis disebut parestesia merupakan sensasi spontan yang abnormal pada daerah persarafan tertentu.
Secara normal, manusia bisa merasakan sensasi tertentu setelah ada rangsangan atau stimulus yang sesuai. Contohnya, merasa, meraba, menyentuh, menekan, nyeri, dan sebagainya. Sensasi tersebut baru muncul bila ada stimulus. Dan sensasinya, tentu saja, harus sesuai dengan stimulusnya. Jadi kalau kita diraba, kita akan merasakan sensasi diraba.
Sementara pada parestesia, sensasinya muncul spontan tanpa ada stimulus. Bisa berupa rasa panas seperti terbakar, tidak enak, kesemutan, seperti ditusuk-tusuk.
Parestesia atau kesemutan adalah terminologi untuk suatu gejala dan bukan diagnosis penyakit. Itu sebabnya gejala parestesia bisa dijumpai pada berbagai penyakit yang mengenai saraf, terutama saraf di bagian perifer.
Berbagai penyebab Sebagai gambaran, sistem saraf manusia terbagi atas saraf sentral (otak dan sumsum tulang) dan perifer, yaitu serabut saraf yang keluar dari sentral menuju organ-organ yang perlu dipersarafi, seperti kulit, otot, organ dalam perut, dan jantung. Jadi mirip komputer yang memiliki unit pemrosesan sentral (CPU) dan tersambung dengan kabel konektor.
Adanya kelainan pada saraf perifer disebut neuropati. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Selain diabetes, juga bisa akibat penyakit autoimun, tiroid, vaskular, dan sebagainya. Gejala parestesia juga bisa disebabkan oleh kelainan saraf yang lebih berat, seperti tumor di daerah sumsum tulang atau gejala sisa pasca-stroke.
Gejala antara parestesia dan neuropati sangat berbeda. Pada neuropati, kesemutan yang muncul sangat khas. Biasanya di telapak kaki kemudian telapak tangan serta simetris kanan dan kiri.
"Sering disebut daerah stocking gloves, seperti layaknya memakai sarung tangan dan kaus kaki," ujar spesialis saraf lulusan FKUI ini.
Pada kelainan di sumsum tulang atau otak, daerah yang mengalami kesemutan sangat bervariasi, tergantung lokasi saraf yang terkena. Pada kasus neuropati yang lebih berat, kesemutan bisa diikuti rasa nyeri atau gangguan gerak pada tangan dan kaki.
Karena penekanan Selain menjadi gejala penyakit, kesemutan juga bisa muncul secara fisiologis. Posisi tubuh tertentu yang tidak berubah dalam waktu cukup lama, seperti duduk bersila, bisa timbul rasa kesemutan.
Hal ini, disebutkan Dr Dita, karena terhambatnya aliran darah ke daerah saraf tertentu akibat penekanan yang terus-menerus dalam waktu lama. "Sehingga saraf mengalami 'kekurangan makanan' sesaat, yang ditandai rasa kesemutan itu," katanya.
Untuk menghindarinya, kita mesti rajin mengubah posisi dan melakukan gerakan ringan secara periodik agar aliran darah tetap lancar. Satu hal lagi, di negara-negara Barat, kesemutan juga bisa terjadi karena konsumsi alkohol berlebihan. Sementara di Indonesia, kesemutan sering berkaitan dengan nutrisi, yaitu kekurangan asupan vitamin B12.
Berikut ini sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan.
Diabetes melitus (DM) Pada pasien DM, kesemutan merupakan gejala kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.
Stroke Kesemutan dapat jadi tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul: rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.
Gejala berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi pada waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.
Penyakit jantung Kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak sehingga terjadi serebral embolik. Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.
Infeksi tulang belakang Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang). Tingkat kesembuhan tergantung dari kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.
Rematik Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.
Spasmofilia (tetani) Gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penyakit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbon dioksida dalam paru-paru. Gejala lain: kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, takut, lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang kesadaran.
Guillain-barre syndrome Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi. Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.
Cytomegalovirus (CMV) Ada kesemutan yang didahului flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari, menjalar hingga ke pusar. Penderita bisa hanya merasa kebas atau sampai sulit berjalan, berarti sumsum tulang belakang kena radang. Ini akibat serangan virus, biasanya cytomegalovirus.
Label:
Kesehatan
Misteri Sindrom Guillain-Barre
Jangan sepelekan penyakit flu yang tampaknya biasa. Demikian juga jika bagian tubuh tertentu kerap merasa kebas, kesemutan, atau nyeri. Bisa jadi itu tanda-tanda awal terjadinya sindrom Guillain-Barré, yaitu saat sistem kekebalan tubuh justru menjadi jahat dan menyerang tubuh.
Sindrom Guillain-Barré atau SGB kerap juga disebut radang polineuropati demyelinasi akut (acute inflammatory demyelinating polyneuropathy/AIDP). Atau dengan bahasa lain, peradangan akut yang menyebabkan rusaknya sel saraf, yang tidak jelas penyebabnya.
Penyakit itu dapat menyerang siapa saja. Belum ada yang bisa memprediksi kedatangannya, progresnya, hingga tingkat keparahannya. Pernah terjadi, dokter ahli saraf dan penyakit dalam pun meninggal karena sindrom ini.
Georges Guillain, Jean-Alexandre Barré, dan André Strohl menemukan sindrom tersebut pada tahun 1916. Mereka mendiagnosis dua tentara yang menunjukkan keabnormalan pada peningkatan produksi spinal fluid protein.
Saat ini diagnosis SGB dapat dilakukan dengan menganalisis cairan otak. Kenaikan jumlah sel darah putih pada cairan otak mengindikasikan terjadinya infeksi. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan electrodiagnostic, yaitu dengan memeriksa normal tidaknya konduksi sel-sel saraf.
Kasus SGB terakhir terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pasien RS Islam Sultan Agung, Semarang, bernama Susanti (28) akhirnya meninggal dunia karena sindrom ini. Serangan SGB yang diderita Susanti rupanya sudah parah hingga menyerang otot paru-parunya dan menyebabkan infeksi. Kondisinya terus menurun, dan Susanti tidak tertolong lagi.
Angka kejadian SGB tergolong kecil, 1:100.000. Di RSUP dr Kariadi (RSDK) Semarang, setiap tahun rata-rata ditemukan sekitar lima sampai tujuh kasus. Dari sejumlah pasien itu, ada yang bisa sembuh, ada yang tidak.
Tidak jelas
Spesialis saraf Amien Husni dari RSDK Semarang menjelaskan, hingga kini penyebab dari penyakit autoimun tersebut masih tidak diketahui. Demikian juga pemicunya.
Lazimnya, ketika tubuh terinfeksi penyakit, virus, atau bakteri, tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan antigen (zat yang merusak tubuh). Pada kasus SGB, antibodi justru menjadi jahat dan menyerang sistem saraf tepi. Selaput myelin yang menyelubungi sel saraf dihancurkan (demyelinasi) sehingga sel sarafnya rusak. Kerusakan mulai dari pangkal ke tepi atau dari bawah ke atas.
Kerusakan itu menyebabkan kelumpuhan motorik dan menimbulkan gangguan sensibilitas pada penderita. Jika kerusakan terjadi sampai pangkal saraf (radiks), dapat menyebabkan kelainan pada sumsum tulang belakang.
Pada kasus Susanti, SGB ditemukan dua minggu setelah Susanti menjalani operasi usus buntu. Setelah itu serangan mulai dari kaki Susanti yang kemudian tidak dapat digerakkan. Kelumpuhan itu pun merambat hingga ke tangan dan anggota tubuh lain. Susanti juga tidak dapat berbicara.
Pada penyakit autoimun yang lain, serangan yang terjadi serupa, tetapi pada lokasi yang berbeda. Meski demikian, mekanisme terjadinya juga tidak dapat dipahami: antibodi yang dihasilkan justru menyerang tubuh. Kasus multiple sclerosis, misalnya, demyelinasi terjadi pada saraf pusat. Adapun pada myasthenia, antibodi merusak hubungan antara saraf dan otot.
Kelumpuhan pada SGB biasanya terjadi dari bagian tubuh bawah ke atas atau dari luar ke dalam secara bertahap. Kejadiannya pun tidak dapat diperkirakan. Pada beberapa kasus kelumpuhan terjadi sangat cepat dan pada kasus yang lain kejadiannya bisa lebih lambat.
Pada kasus yang parah kerusakan selaput myelin mencapai paru-paru dan melemahkan otot-otot pernapasan. Paru-paru pun tidak dapat bekerja dan penderita harus dibantu dengan ventilator.
Dengan kelemahan tersebut, sangat mungkin terjadi infeksi di dalam paru-paru karena kemampuan pertukaran gas dan kemampuan membersihkan saluran pernapasan berkurang. Itu yang menyebabkan kondisi penderita semakin parah.
Gejala lain yang dirasakan penderita SGB adalah kehilangan sensitivitas, seperti rasa kesemutan, kebas (mati rasa), rasa terbakar, atau nyeri. Pola persebarannya tidak teratur dan tidak simetris, bisa berubah setiap saat.
Biasanya, kata Amien, penderita SGB sebelumnya menderita infeksi virus seperti influenza satu atau dua minggu sebelumnya. Bisa jadi hal itu didorong oleh virus influenza, atau reaksi imun terhadap virus influenza.
Tidak terjadi infeksi
Sindrom ini, seperti penyakit autoimun yang lain, termasuk self remittance disease. Sebenarnya penderita dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu sekitar enam bulan. Dengan catatan, tidak terjadi infeksi pada tubuh penderita.
”Yang menyebabkan kematian biasanya karena terjadi gagal napas dan infeksi yang timbul. Namun, itu juga tidak dapat dipastikan,” kata Amien.
Penanganan pada penderita SGB biasanya dilakukan dengan plasma exchange, tindakan yang mirip cuci darah, dengan mengganti plasma darah menggunakan alat bernama plasmaferesis. Hal itu dapat menolong penderita untuk bertahan atau mencapai kondisi yang lebih baik. Namun, tidak semua rumah sakit memiliki alat ini.
Alternatif lain adalah dengan pemberian intravenous immunoglobulin (IVIg) dosis tinggi selama lima hari untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, obat ini tidak murah, bahkan tergolong sangat mahal, dan tak semua pasien mampu membeli.
Ada satu cara lagi yang dimungkinkan, yaitu dengan pemberian kortikosteroid dosis tinggi. Kortikosteroid biasanya diberikan sebagai antiradang. Walaupun dalam banyak literatur disebutkan pemberian kortikosteroid tidak dapat memberi pengaruh yang berarti, pada beberapa kasus, kata Amien, ternyata dapat membantu.
Harga kortikosteroid pun jauh lebih murah dari pada immunoglobulin. Dengan demikian, pasien yang tidak mampu biasanya diberikan terapi ini dan pada beberapa kasus ternyata berhasil.
Bagi mereka yang berhasil sembuh, SGB tetap menyisakan kelemahan fungsi tubuh. Sebab, sel saraf merupakan jaringan yang paling ”bodoh” sehingga ketika rusak tidak bisa lagi kembali normal dengan sendirinya.
Penderita yang pulih dari SGB harus menjalani terapi dan latihan secara teratur untuk dapat menggerakkan kembali anggota tubuhnya, seperti berjalan, makan, berbicara, atau menulis. Setelah satu tahun atau lebih, 85 persen penderita bisa kembali normal.
Penyakit yang bisa sedemikian jahat ini pun tidak dapat dicegah. Akan tetapi, Amien mengatakan, jika dapat terdeteksi sedini mungkin dan mendapat penanganan lebih cepat, kemungkinan sembuhnya bisa lebih besar.
Oleh karena itu, berhati-hatilah dan cermati setiap gejala yang muncul. Sebab, sindrom ini termasuk dalam acute inflammatory, terjadi secara mendadak dan meradang dalam waktu yang sangat cepat.
Label:
Kesehatan
Joging Tanpa Sepatu Lebih Baik?
shutterstock
Kompas.com - Mungkin Anda pernah mendengar nasihat yang menyebutkan melakukan joging bertelanjang kaki bisa mengurangi cedera sendi. Sebenarnya pendapat itu keliru.
Berlari atau joging tanpa alas kaki justru akan mempermudah cedera pada lutut dan pergelangan kaki. Terutama, bila dilakukan di landasan yang keras, misalnya aspal. Selain itu, juga akan membuat lengkung telapak kaki (foot arch) menjadi turun.
Dalam batas-batas tertentu, joging tanpa alas kaki memang dapat membantu meregangkan otot-otot telapak kaki, sekaligus memperkuatnya. Akibatnya, peredaran darah jadi lebih baik. Namun, bila dilakukan dalam waktu yang panjang, kebiasaan ini malam menjadi beban bagi keki. Apalagi bila pelakunya memiliki berat badan berlebih atau mengalami gangguan bentuk telapak kaki.
Di situlah pentingnya sepatu dalam membantu telapak kaki yang bermasalah, misalnya flatfoot, high arch foot, tip toe, dan lain-lain. Penggunaan sepatu dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang ditimbulkan akibat tekanan besar dan lama, akibat bertelanjang kaki.
Kesimpulannya, joging tanpa alas kaki tidak selalu berdampak baik bagi semua orang. Dan, sepatu tidak selamanya hanya untuk bergaya, seperti yang dikenal saat ini. Tapi, lebih penting lagi, punya fungsi perlindungan bagi kaki.
Label:
Kesehatan
Apa Beda Lari di Treadmill dan di Luar?
Mulai kebiasaan berjogging dengan berjalan kaki antara 1o-30 menit, secara perlahan sisipkan lari.
KOMPAS.com - Olahraga lari adalah salah satu bentuk aktivitas sehat yang biasa dan bisa dilakukan siapa saja yang sehat tanpa perlu banyak mengeluarkan banyak biaya jika dilakukan di sekitar rumah. Namun, kadang olahraga ini terasa berat sehingga membuat seseorang urung melakukannya karena salah pengertian dengan olahraga ini. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan para pemula yang diulas oleh majalah Runner's World:
Bagaimana memulainya?
Mulailah dengan berjalan kaki selama waktu yang dirasa nyaman. Mulai dari 10-30 menit per sesi beberapa kali seminggu. Setelah Anda terbiasa berjalan kaki, mulai masukkan lari-lari kecil 1-2 menit di sela-sela jalan kaki Anda. Seiring berjalan waktu, tambahkan sesi waktu berlari Anda hingga kuat berlari selama 30 menit tanpa henti.
Berlari tetapi ada rasa sakit. Normalkah?
Saat menambah jarak atau intensitas saat berlari, ama normal jika terasa sedikit ketidaknyamanan. Namun rasa sakit yang terlalu terasa bukan hal yang normal. Jika ada bagian tubuh yang terasa sakit hingga Anda harus tergopoh atau terpincang, maka memang benar ada yang tidak benar dengan tubuh Anda. Hentikan olahraga ini, istirahatkan diri, dan konsultasikan dengan dokter.
Apa bedanya berlari dengan treadmill dan berlari di luar ruangan?
Berlari di atas treadmill "menarik" tanah di bawah kaki Anda. Anda pun tidak melawan embusan angin, kedua hal tersebut mempermudah lari. Sementara berlari di luar ruang kebalikannya. Kebanyak treadmill juga diberikan tambalan empuk, sehingga menjadi pilihan tepat untuk mereka yang memiliki berat tubuh lebih atau baru saja sembuh dari penyakit. Untuk menstimulasi upaya berolahraga di atas treadmill seperti berlari di luar ruang, Anda bisa mengatur treadmill dengan setting 1 persen incline.
Saya selalu merasa kehabisan napas kalau berlari, apa ada yang salah?
Bisa jadi. Kemungkinan juga Anda berlari terlalu cepat. Coba pelankan kecepatan dan relaks. Salah satu kesalahan pemula adalah berlari terlalu cepat. Berkonsentrasilah dengan bernapas dari bagian dalam perut, jika perlu, beristirahatlah dengan berjalan kaki.
Saat berlari, sering terasa sakit di pinggang, mengapa ya?
Sakit di pinggang atau sisi perut adalah hal yang seiring terjadi karena tubuh belum terbiasa dengan gerakan dorongan yang terjadi di dalam perut. Lama kelamaan, seiring makin seringnya berlatih, rasa sakit ini akan hilang. Jangan pula makan makanan padat setidaknya 1 jam sebelum berlatih. Saat Anda merasakan sakit ini, ambil napas panjang, berkonsentrasi untuk bernapas dari perut. Ini akan meregangkan otot diafragma yang ada di bawah paru-paru, tempat umumnya kram terjadi.
Sebaiknya bernapas lewat hidung atau mulut?
Keduanya sama baik. Tak masalah jika memang ingin menggunakan keduanya, namun jika ingin membiarkan mulut terbuka, biarkan dalam kondisi sedikit terbuka dan otot rahang dalam keadaan relaks.
Disarankan pula untuk melatih fleksibilas dan stretching untuk mengurangi kemungkinan cidera otot.
Bagaimana memulainya?
Mulailah dengan berjalan kaki selama waktu yang dirasa nyaman. Mulai dari 10-30 menit per sesi beberapa kali seminggu. Setelah Anda terbiasa berjalan kaki, mulai masukkan lari-lari kecil 1-2 menit di sela-sela jalan kaki Anda. Seiring berjalan waktu, tambahkan sesi waktu berlari Anda hingga kuat berlari selama 30 menit tanpa henti.
Berlari tetapi ada rasa sakit. Normalkah?
Saat menambah jarak atau intensitas saat berlari, ama normal jika terasa sedikit ketidaknyamanan. Namun rasa sakit yang terlalu terasa bukan hal yang normal. Jika ada bagian tubuh yang terasa sakit hingga Anda harus tergopoh atau terpincang, maka memang benar ada yang tidak benar dengan tubuh Anda. Hentikan olahraga ini, istirahatkan diri, dan konsultasikan dengan dokter.
Apa bedanya berlari dengan treadmill dan berlari di luar ruangan?
Berlari di atas treadmill "menarik" tanah di bawah kaki Anda. Anda pun tidak melawan embusan angin, kedua hal tersebut mempermudah lari. Sementara berlari di luar ruang kebalikannya. Kebanyak treadmill juga diberikan tambalan empuk, sehingga menjadi pilihan tepat untuk mereka yang memiliki berat tubuh lebih atau baru saja sembuh dari penyakit. Untuk menstimulasi upaya berolahraga di atas treadmill seperti berlari di luar ruang, Anda bisa mengatur treadmill dengan setting 1 persen incline.
Saya selalu merasa kehabisan napas kalau berlari, apa ada yang salah?
Bisa jadi. Kemungkinan juga Anda berlari terlalu cepat. Coba pelankan kecepatan dan relaks. Salah satu kesalahan pemula adalah berlari terlalu cepat. Berkonsentrasilah dengan bernapas dari bagian dalam perut, jika perlu, beristirahatlah dengan berjalan kaki.
Saat berlari, sering terasa sakit di pinggang, mengapa ya?
Sakit di pinggang atau sisi perut adalah hal yang seiring terjadi karena tubuh belum terbiasa dengan gerakan dorongan yang terjadi di dalam perut. Lama kelamaan, seiring makin seringnya berlatih, rasa sakit ini akan hilang. Jangan pula makan makanan padat setidaknya 1 jam sebelum berlatih. Saat Anda merasakan sakit ini, ambil napas panjang, berkonsentrasi untuk bernapas dari perut. Ini akan meregangkan otot diafragma yang ada di bawah paru-paru, tempat umumnya kram terjadi.
Sebaiknya bernapas lewat hidung atau mulut?
Keduanya sama baik. Tak masalah jika memang ingin menggunakan keduanya, namun jika ingin membiarkan mulut terbuka, biarkan dalam kondisi sedikit terbuka dan otot rahang dalam keadaan relaks.
Disarankan pula untuk melatih fleksibilas dan stretching untuk mengurangi kemungkinan cidera otot.
Label:
Kesehatan
Kiat Berlari Bagi Pemula
Kompas.com - Olahraga lari kini kembali naik daun. Olahraga yang murah, bisa dilakukan di mana saja, dan membakar lebih banyak kalori dibanding olahraga lain ini memang bisa membuat pelakunya lebih langsing dan bugar.
Bagi pemula, berlari perlu dilakukan secara bertahap. Bahkan jika sebelumnya Anda kurang aktif, disarankan untuk meningkatkan level fitnes Anda secara bertahap dan dimulai dengan berjalan kaki lalu joging dan beberapa waktu kemudian berlari yang kecepatannya lebih tinggi dari joging.
Olahraga lari hanya membutuhkan peralatan sedikit, yakni sepatu lari yang nyaman sehingga mengurangi risiko cedera. Sebaiknya Anda menggantinya setelah dipakai berlari 805 km.
Untuk mencegah cedera dan juga membuat olahraga ini lebih bisa dinikmati, mulailah dengan berlari pelan dan meningkatkan kecepatan dan jaraknya secara bertahap. Bila durasi tersebut dapat dilakukan dengan mudah selama beberapa waktu, baru ditambah sedikit-sedikit.
Awali setiap lari dengan pemanasan sedikitnya lima menit. Jenisnya termasuk jalan cepat, naik tangga, atau berlari di tempat.
Berlarilah dengan kondisi tangan dan bahu rileks serta sikut dibengkokkan. Upayakan agar postur tubuh tegak.
Pelari pemula disarankan untuk berlari sedikitnya dua kali dalam seminggu. Hal ini lebih baik dibandingkan berlari beberapa kali dalam seminggu lalu berhenti selama 3 minggu.
Agar tetap termotivasi, temukan atmosfer berlari yang paling nyaman untuk Anda. Baik itu di treadmil, berlari di sekitar kompleks, atau di taman. Berlari dengan teman juga bisa menambah motivasi. Bahkan Anda bisa bergabung dengan beberapa komunitas lari agar kegiatan ini semakin menyenangkan.
Bagi pemula, berlari perlu dilakukan secara bertahap. Bahkan jika sebelumnya Anda kurang aktif, disarankan untuk meningkatkan level fitnes Anda secara bertahap dan dimulai dengan berjalan kaki lalu joging dan beberapa waktu kemudian berlari yang kecepatannya lebih tinggi dari joging.
Olahraga lari hanya membutuhkan peralatan sedikit, yakni sepatu lari yang nyaman sehingga mengurangi risiko cedera. Sebaiknya Anda menggantinya setelah dipakai berlari 805 km.
Untuk mencegah cedera dan juga membuat olahraga ini lebih bisa dinikmati, mulailah dengan berlari pelan dan meningkatkan kecepatan dan jaraknya secara bertahap. Bila durasi tersebut dapat dilakukan dengan mudah selama beberapa waktu, baru ditambah sedikit-sedikit.
Awali setiap lari dengan pemanasan sedikitnya lima menit. Jenisnya termasuk jalan cepat, naik tangga, atau berlari di tempat.
Berlarilah dengan kondisi tangan dan bahu rileks serta sikut dibengkokkan. Upayakan agar postur tubuh tegak.
Pelari pemula disarankan untuk berlari sedikitnya dua kali dalam seminggu. Hal ini lebih baik dibandingkan berlari beberapa kali dalam seminggu lalu berhenti selama 3 minggu.
Agar tetap termotivasi, temukan atmosfer berlari yang paling nyaman untuk Anda. Baik itu di treadmil, berlari di sekitar kompleks, atau di taman. Berlari dengan teman juga bisa menambah motivasi. Bahkan Anda bisa bergabung dengan beberapa komunitas lari agar kegiatan ini semakin menyenangkan.
Label:
Kesehatan
Lebih Dekat dengan Kedokteran Nuklir
Kompas.com - Tak kenal maka tak sayang. Demikianlah pepatah yang bisa menggambarkan mengapa masih banyak kecurigaan terhadap teknologi nuklir, termasuk dalam bidang kesehatan.
Meski nuklir sudah banyak dimanfaatkan dalam pengunaan damai namun masyarakat selalu mengaitkan nuklir dengan bom nuklir yang mematikan. Padahal aplikasi teknik nuklir sudah dipakai secara luas dalam berbagai bidang mulai dari pertanian sampai kesehatan.
Di bidang kedokteran, teknologi pemindaian berbasis nuklir dinilai memberi data yang lebih akurat dalam deteksi penyakit dibanding cara konvensional. Karenanya hampir semua rumah sakit di negara maju memiliki unit kedokteran nuklir, termasuk di Indonesia, khususnya di kota besar.
Kedokteran nuklir merupakan ilmu kedokteran yang dalam kegiatannya menggunakan radioaktif terbuka, baik untuk diagnosis maupun dalam pengobatan penyakit, atau dalam penelitian. Walau sudah dikembangkan di tanah air sejak tahun 1960-an, nyatanya citra seram terlanjur melekat pada kata nuklir.
Ketakutan masyarakat akan nuklir diakui oleh dr.Fadil Nazir, Sp.KN. "Kalau pasien datang pertama kali mereka ragu jika diminta melakukan pemeriksaan dengan kedokteran nuklir. Baru setelah diberi penjelasan dan melakukan pemeriksaan mereka sadar ketakutan mereka berlebihan," katanya.
Dalam mendiagnosis penyakit seseorang sangat dibutuhkan fasilitas penunjang yang baik dengan akurasi tinggi. Tujuannya, agar pasien mendapat penanganan terbaik, cepat dan tepat sehingga waktu perawatan lebih cepat, penderitaan pasien berkurang, serta biaya perawatan lebih hemat.
Menurut Fadil, dibandingkan dengan teknik diagnostik radiasi lainnya, pemeriksaan dengan kedokteran nuklir jauh lebih nyaman, akurat, dan dampak paparannya lebih kecil.
Teknik diangostik dengan kedokteran nuklir yang banyak dipakai dalam dunia kedokteran antara lain pencitraan medis PET (positron emission tomography), MRI (magnetic resonance imaging), CT-Scan (computed tomography), dan masih banyak lagi. Yang terakhir sedang dikembangkan adalah nano scan-PET
Ditambahkan Fadil, dengan teknologi tersebut kini berbagai jenis kanker serta gangguan jantung dan pembuluh darah bisa dideteksi lokasinya secara lebih tepat sehingga pengobatannya pun efektif.
Dalam penyakit kanker, prosedur diagnosis kanker bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan lokasi kanker. Setiap jenis kanker memiliki kecepatan laju pertumbuhan sendiri-sendiri, kecenderungan perkembangan, maupun jenis organ tubuh tertentu yang mudah terkena penyebarannya.
Dengan mengidentifikasi jenis kanker dan penyebarannya, dokter bisa mengantisipasi kemungkinan sifat kanker tersebut, sehingga dokter bersama pasien bisa melakukan rencana pengobatan yang tepat.
Sementara itu terapi radiasi sendiri sudah menjadi pilihan lain untuk menghancurkan sel kanker. Radiasi yang dipakai dalam terapi ini hanya bereaksi pada sel-sel kanker yang berlokasi di daerah yang terkena radiasi. Biasanya digunakan sebelum dilakukan pembedahan untuk memperkecil tumor ganas, atau sehabis pembedahan untuk menghancurkan sel kanker yang mungkin tersisa.
Radiasi kecil
Kekhawatiran utama akan teknologi nuklir adalah efek radiasinya. Dalam kedokteran nuklir, menurut Fadil risikonya justru lebih kecil. "Pada umumnya peralatan yang dipakai tidak mengandung radiasi. Sementara pasien sendiri diberikan sumber radiasi terbuka namun penggunaannya sesuai standar," katanya.
Hal senada diungkapkan Johan S.Masjhur, guru besar dari FK-Universitas Padjajaran. "Penggunaannya dengan prinsip kehati-hatian dan dalam batas aman," katanya dalam sebuah kesempatan.
Standar keamanan alat yang dipakai di Indonesia mengikuti standar IAEA (International Atomicenergy Agency) dan juga ICRP (International Commision on Radiation Protection) dengan prinsip serendah dan seminimal mungkin. Semuanya dibawah pengawasan Batan dan Bapeten.
"Dampak yang tidak diinginkan bisa saja akibat faktor kelalain, tapi kami sudah memiliki standar baku untuk mendeteksi paparan yang terjadi dan tindakan yang harus dilakukan," tegas Fadil.
Masih tertinggal
Perkembangan kedokteran nuklir di Indonesia, menurut Fadil, jauh tertinggal dibandingkan dengan bidang spesialis lainnya. Sampai saat ini baru terdapat 16 pusat kedokteran nuklir, baik milik pemerintah atau swasta di berbagai provinsi.
"Dari jumlah tersebut sekitar 4 pusat kedokteran nuklir sudah tidak berfungsi lagi karena perangkat pendukung utamanya sudah tua," kata ahli kedokteran nuklir dari Batan ini.
Bukan hanya peralatan yang tertinggal, jumlah sumber daya manusianya juga kekurangan. Kondisi tersebut semata-mata karena sampai saat ini institusi pendidikan yang menghasilkan spesialis kedokteran nuklir hanya satu, yakni Universitas Padjajaran di Bandung. "Sampai tahun ini yang selesai pendidikan ada 14 orang, dan 19 orang masih dalam pendidikan," imbuhnya.
Kendati begitu, Fadil menolak jika dari sisi keilmuwan kita dianggap ketinggalan. "Kebutuhan kasusnya meningkat terus, sementara perkembangan fasilitas canggih seperti PET yang dimiliki rumah sakit terus bertambah," paparnya.
Di bidang kedokteran, teknologi pemindaian berbasis nuklir dinilai memberi data yang lebih akurat dalam deteksi penyakit dibanding cara konvensional. Karenanya hampir semua rumah sakit di negara maju memiliki unit kedokteran nuklir, termasuk di Indonesia, khususnya di kota besar.
Kedokteran nuklir merupakan ilmu kedokteran yang dalam kegiatannya menggunakan radioaktif terbuka, baik untuk diagnosis maupun dalam pengobatan penyakit, atau dalam penelitian. Walau sudah dikembangkan di tanah air sejak tahun 1960-an, nyatanya citra seram terlanjur melekat pada kata nuklir.
Ketakutan masyarakat akan nuklir diakui oleh dr.Fadil Nazir, Sp.KN. "Kalau pasien datang pertama kali mereka ragu jika diminta melakukan pemeriksaan dengan kedokteran nuklir. Baru setelah diberi penjelasan dan melakukan pemeriksaan mereka sadar ketakutan mereka berlebihan," katanya.
Dalam mendiagnosis penyakit seseorang sangat dibutuhkan fasilitas penunjang yang baik dengan akurasi tinggi. Tujuannya, agar pasien mendapat penanganan terbaik, cepat dan tepat sehingga waktu perawatan lebih cepat, penderitaan pasien berkurang, serta biaya perawatan lebih hemat.
Menurut Fadil, dibandingkan dengan teknik diagnostik radiasi lainnya, pemeriksaan dengan kedokteran nuklir jauh lebih nyaman, akurat, dan dampak paparannya lebih kecil.
Teknik diangostik dengan kedokteran nuklir yang banyak dipakai dalam dunia kedokteran antara lain pencitraan medis PET (positron emission tomography), MRI (magnetic resonance imaging), CT-Scan (computed tomography), dan masih banyak lagi. Yang terakhir sedang dikembangkan adalah nano scan-PET
Ditambahkan Fadil, dengan teknologi tersebut kini berbagai jenis kanker serta gangguan jantung dan pembuluh darah bisa dideteksi lokasinya secara lebih tepat sehingga pengobatannya pun efektif.
Dalam penyakit kanker, prosedur diagnosis kanker bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan lokasi kanker. Setiap jenis kanker memiliki kecepatan laju pertumbuhan sendiri-sendiri, kecenderungan perkembangan, maupun jenis organ tubuh tertentu yang mudah terkena penyebarannya.
Dengan mengidentifikasi jenis kanker dan penyebarannya, dokter bisa mengantisipasi kemungkinan sifat kanker tersebut, sehingga dokter bersama pasien bisa melakukan rencana pengobatan yang tepat.
Sementara itu terapi radiasi sendiri sudah menjadi pilihan lain untuk menghancurkan sel kanker. Radiasi yang dipakai dalam terapi ini hanya bereaksi pada sel-sel kanker yang berlokasi di daerah yang terkena radiasi. Biasanya digunakan sebelum dilakukan pembedahan untuk memperkecil tumor ganas, atau sehabis pembedahan untuk menghancurkan sel kanker yang mungkin tersisa.
Radiasi kecil
Kekhawatiran utama akan teknologi nuklir adalah efek radiasinya. Dalam kedokteran nuklir, menurut Fadil risikonya justru lebih kecil. "Pada umumnya peralatan yang dipakai tidak mengandung radiasi. Sementara pasien sendiri diberikan sumber radiasi terbuka namun penggunaannya sesuai standar," katanya.
Hal senada diungkapkan Johan S.Masjhur, guru besar dari FK-Universitas Padjajaran. "Penggunaannya dengan prinsip kehati-hatian dan dalam batas aman," katanya dalam sebuah kesempatan.
Standar keamanan alat yang dipakai di Indonesia mengikuti standar IAEA (International Atomicenergy Agency) dan juga ICRP (International Commision on Radiation Protection) dengan prinsip serendah dan seminimal mungkin. Semuanya dibawah pengawasan Batan dan Bapeten.
"Dampak yang tidak diinginkan bisa saja akibat faktor kelalain, tapi kami sudah memiliki standar baku untuk mendeteksi paparan yang terjadi dan tindakan yang harus dilakukan," tegas Fadil.
Masih tertinggal
Perkembangan kedokteran nuklir di Indonesia, menurut Fadil, jauh tertinggal dibandingkan dengan bidang spesialis lainnya. Sampai saat ini baru terdapat 16 pusat kedokteran nuklir, baik milik pemerintah atau swasta di berbagai provinsi.
"Dari jumlah tersebut sekitar 4 pusat kedokteran nuklir sudah tidak berfungsi lagi karena perangkat pendukung utamanya sudah tua," kata ahli kedokteran nuklir dari Batan ini.
Bukan hanya peralatan yang tertinggal, jumlah sumber daya manusianya juga kekurangan. Kondisi tersebut semata-mata karena sampai saat ini institusi pendidikan yang menghasilkan spesialis kedokteran nuklir hanya satu, yakni Universitas Padjajaran di Bandung. "Sampai tahun ini yang selesai pendidikan ada 14 orang, dan 19 orang masih dalam pendidikan," imbuhnya.
Kendati begitu, Fadil menolak jika dari sisi keilmuwan kita dianggap ketinggalan. "Kebutuhan kasusnya meningkat terus, sementara perkembangan fasilitas canggih seperti PET yang dimiliki rumah sakit terus bertambah," paparnya.
Label:
Kesehatan
Ibu Terinfeksi HIV Dapat Memberi ASI
JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS tidak perlu was-was dalam memberikan ASI secara eksklusif kepada sang buah hati. Pasalnya, risiko penularan dapat ditekan melalui program Prevention Mother to Child Transmition (PMTCT).
Deputi Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Bidang Program Dr. Fonny J Silfanus, M.Kes, menyatakan, melalui program PMTCT penularan HIV dari ibu kepada bayinya dapat dicegah sejak awal masa kehamilan.
Program PMTCT sebenarnya dapat dimulai sejak pasangan berencana mempunyai anak. Mereka yang terinfeksi harus berkonsultasi dengan dokter ahli. Kemudian ibu dengan HIV /AIDS akan mendapatkan terapi ARV profilaksis atau obat anti retroviral.
"Kalau dulu mulai (kehamilan) tujuh bulan baru dikasih, tapi sekarang enggak. Mulai 14 minggu sudah mulai dikasih. Tapi, kalau si ibu datang sudah lewat 14 minggu tetap dikasih," terangnya.
Menurut Fonny, dengan menggunakan obat anti retroviral, virus secara otomatis akan berkurang dalam tubuh pengidap. Semakin lama, diharapkan jumlahnya semakin menurun bahkan sampai tidak terdeteksi. Tapi virus tetap ada. Cuma kemungkinan dia menularkan kepada bayinya sudah kecil sekali, karena sudah minum anti retroviral," tambahnya.
Untuk meminimalisir penularan saat proses persalinan, ibu pengidap HIV biasanya dianjurkan untuk melakukan dengan cara caesar. Pasalnya, HIV banyak tersimpan di limfosit pada dinding rahim sehingga jika melahirkan dengan cara normal, bayi dikhawatirkan terpapar lebih lama dengan darah yang mengandung HIV.
Boleh berikan ASI Setelah melahirkan, ibu pengidap HIV positif yang minum obat anti retroviral boleh memberikan ASI kepada bayinya. Tetapi ada satu syarat yang harus dipenuhi yaitu memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan dan tidak boleh mencampur ASI dengan makanan lain.
"Karena kalau dicampur susu formula, nanti airnya tidak bersih (higienis), bisa infeksi usus. Kalau ASI, ya sudah ASI saja," tegasnya.
Menurut Fonny, sebenarnya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah HIV/AIDS, seperti pemberian edukasi kepada calon ibu, termasuk para remaja. Fonny mengimbau para ibu yang terkena HIV positif tetapu belum punya anak untuk melakukan konseling dan dianjurkan tidak hamil. "Karena kemungkinan bisa terjadi penularan. Tapi itu tetap hak asasi. Jadi ibu hamil HIV positif tetap boleh hamil," terangnya.
Label:
Kesehatan
Infeksi Jamur di Mulut, Awas Gejala HIV/AIDS!
Infeksi jamur dan bercak putih di mulut disertai bau merupakan salah satu gejala klinis pada orang yang mengidap HIV/AIDS. Di Indonesia khususnya daerah Papua yang tingkat risiko HIV/AIDS-nya tinggi, seorang tenaga medis biasanya dapat dengan mudah mendiagnosa pasien terinfeksi HIV/AIDS tanpa melakukan tes darah atau laboratorium.
"Karena sudah banyak pasien yang seperti itu, suster sudah tahu, sudah biasa. Jadi belum periksa pun, dengan dia cium bau mulut pasien, dia sudah tahu kalau ini sudah AIDS," kata Deputi Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Bidang Program Dr. Fonny J Silfanus, M.Kes, di Jakarta, Kamis, (12/5/2011).
Menurut Fonny, pada awal tahun terjangkit, penderita HIV biasanya tidak akan mengalami gejala-gejala fisik, layaknya orang sehat. Hal itu akan berlangsung selama kurang lebih 5-10 tahun. Namun setelah 10 tahun, gejala-gejala tersebut akan mulai berkembang dan muncul.
"Nah kalau sudah ada gejala-gejala penyakit seperti ada jamur di mulut, berat badan mulai turun, diare, radang paru. Itu yang kita sebut kumpulan gejala-gejala pada orang yang HIV positif, itu yang kita sebut AIDS," lanjutnya.
Fonny menegaskan, sekalipun diagnosa AIDS dapat dilakukan dengan melihat gejala-gejala klinis, namun melakukan tes HIV melalui uji laboratorium tetap harus dilakukan supaya diagnosa lebih akurat.
"Tetap harus konfirmasi dengan tes HIV. Tes darah, diperiksa ada antibodi HIV enggak? Kalo ada antibodi berarti diagnosa pastinya sudah AIDS. Jadi enggak boleh hanya klinis, pastinya harus laboratorium," pungkasnya.
Dalam buku Panduan Kesehatan Keluarga Mayo Clinic dipaparkan, tanda dan gejala HIV dan AIDS cukup bervariasi, tergantung pada fase infeksinya. Pada tahap infeksi awal, pengidap HIV biasanya tidak mengalami gejala. Bahkan gejala tersebut bisa saja tidak muncul sampai 8-9 tahun.
Namun dalam kondisi tersebut, virus akan terus berkembang dan memperbanyak diri dan menghancurkan sel-sel kekebalan. Sampai pada akhirnya, mulai terlihat sedikit gejala infeksi atau tanda-tanda dan gejala kronis seperti membengkaknya kelenjar getah bening, diare, penurunan berat badan, demam, batuk dan napas yang pendek-pendek.
Pada tahap infeksi lanjut atau fase akhir HIV yang biasanya terjadi sekitar 10-11 tahun sejak terkena infeksi, tanda dan gejala yang muncul lebih serius. Gejala tersebut di antaranya infeksi jamur atau bercak putih di mulut, pandangan menjadi kabur, penurunan berat badan, dan membengkaknya kelenjar getah bening sampai lebih dari tiga bulan.
Pada tingkat akhir infeksi yang pada definisi resminya disebut sebagai AIDS ini, pengidap juga dapat mengalami infeksi oportunistik, seperti pneumonia Pneumocystis carinii (PCP). Normalnya orang yang sehat mampu bertahan terhadap infeksi paru-paru ini, tetapi pada penderita dengan sistem kekebalan lemah, jumlah organisme bisa menjadi begitu banyak di dalam paru-paru sehingga menimbulkan kesulitan bernapas.
Label:
Kesehatan
HIV/AIDS Mulai Menyerang Usia Produktif
TERKAIT:
DENPASAR, KOMPAS.com - Virus HIV penyebab AIDS menyerang sebagian besar usia produktif di Bali, yakni mencapai 79,88 persen dari penyidap virus hilangnya kekebalan daya tubuh tersebut yang mencapai 4.314 kasus.
"Usia produktif antara umur 20-29 tahun yang terjangkit HIV/AIDS sebanyak 1.932 orang (44,78 persen) dan usia 30-39 tahun 1.514 orang (35,10 persen), sehingga total penderita mencapai 79,88 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Nyoman Suteja didampingi Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) dr Ketut Subrata di Denpasar, Jumat (20/5/2011).
Ia mengatakan, penderita hilangnya kekebalan daya tubuh usia 20-29 persen yang menempati persentase tertinggi itu terdiri atas AIDS 769 orang meliputi laki-laki 577 orang dan perempuan 192 orang. Sementara penderita HIV 1.163 orang meliputi laki-laki 652 orang dan perempuan 511 orang.
Demikian pula usia 30-39 tahun mencapai 1.514 orang yang meliputi AIDS 851 kasus terdiri atas laki-laki 705 orang dan perempuan 146 orang, serta HIV 663 kasus (laki-laki 417 orang dan perempuan 246 orang).
Nyoman Suteja menjelaskan, penyakit HIV/AIDS yang telah menyebar ke delapan kabupaten dan satu kota di Bali juga tercatat menyerang usia di bawah satu tahun sebanyak 39 kasus (0,90 persen).
Usia satu hingga empat tahun sebanyak 75 kasus (1,74 persen), usia 5-14 tahun sembilan kasus (0,21 persen) dan usia 15-19 tahun 93 kasus (2,16 persen).
"Selain itu juga penderita usia 50-59 tahun sebanyak 142 kasus (3,29 persen) dan usia 60 tahun ke atas 27 kasus (0,63 persen)," ujar Suteja.
Pemerintah Provinsi Bali beserta segenap jajaran di kabupaten/kota melakukan upaya yang maksimal untuk menekan sekecil mungkin penyakit yang mematikan tersebut.Upaya tersebut didukung dengan penerapan Peraturan Daerah (Perda) Bali Nomor 3 tahun 2006 tentang Kondomnisasi. Upaya tersebut diharapkan mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat untuk menghindari perbuatan yang beresiko tinggi terserang HIV.
Hal itu perlu ditekankan mengingat 72,04 persen penularan tersebut akibat heterosex. "Penggunaan jarum suntik secara bersama-sama oleh para pelaku narkota, yakni 17,80 persen, homo 5,73 persen, prenatal (bayi sebelum lahir) 2,41 persen dan tidak diketahui secara pasti 2,02 persen," tutur Nyoman Suteja.
Label:
Kesehatan
Senyawa Pembunuh Virus HIV Ditemukan
TERKAIT:
TEXAS, KOMPAS.com — Zhilei Chen, asisten profesor di A&M University di Texas yang berkolaborasi dengan Scripps Research Institute, menghasilkan penelitian besar dengan menemukan senyawa PD 404,182 yang bisa membunuh virus HIV, penyebab AIDS.
Penemuannya dipublikasikan di jurnal American Society of Microbiology bulan ini. "Ini adalah senyawa kecil bersifat virusidal, artinya punya kemampuan membunuh virus, dalam hal ini adalah HIV. Pada dasarnya, virus ini bekerja dengan membuka virus," kata Chen seperti dikutip Medical Xpress, Kamis (24/11/2011).
"Kami menemukan ketika HIV kontak dengan senyawa ini, virus itu rusak dan kehilangan material genetik. Dalam hal ini, virus 'terlarut' dan RNA-nya (material genetik HIV) terpapar. Karena RNA tak stabil, sekali terpapar akan hilang dengan cepat dan virus tak bisa menginfeksi," tambah Chen.
Hal yang lebih mengejutkan, senyawa ini bekerja langsung menyerang bagian dalam virus, bukan protein pada bagian dinding kapsulnya. Ini kabar bagus sebab dengan demikian, virus sulit untuk berevolusi mengembangkan resistensi.
Penemuan bahwa senyawa ini bisa membunuh virus HIV sebenarnya tak sengaja. Mulanya, Chen hendak menguji keefektifan PD 404,182 untuk melawan virus Hepatitis C. Tapi setelah mencobanya pada HIV, ternyata senyawa itu bekerja lebih efektif.
Penemuan bahwa senyawa ini bisa membunuh virus HIV sebenarnya tak sengaja. Mulanya, Chen hendak menguji keefektifan PD 404,182 untuk melawan virus Hepatitis C. Tapi setelah mencobanya pada HIV, ternyata senyawa itu bekerja lebih efektif.
Dengan penemuan ini, Chen yakin bahwa senyawa tersebut bisa dikembangkan untuk upaya preventif, misalnya dalam bentuk gel vagina yang berguna mencegah infeksi HIV lewat hubungan seksual. Chen membuktikan bahwa ketika kontak dengan cairan vagina, senyawa ini akan tetap efektif.
Karena menyerang bagian dalam kapsul virus, bukan membrannya, Chen juga yakin senyawa ini aman dipakai manusia.
Mayoritas senyawa virusidal bekerja pada membran luar kapsul virus yang karakteristiknya hampir serupa dengan membran sel manusia sehingga bisa merusak.
Label:
Kesehatan
8 Penyakit yang Ditandai Kesemutan
shutterstock
TERKAIT:
KOMPAS.com - Kebanyakan orang pernah mengalami kesemutan kala duduk bersila terlalu lama atau tertidur dengan tangan tertindih kepala. Kondisi ini juga terjadi saat tekanan itu berlanjut tepat pada saraf. Namun, kesemutan akan hilang bila tekanan sudah tidak ada lagi.
Kesemutan juga bisa menjadi indikasi dari banyak penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran darah pada pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah. Ada kalanya pada mereka yang belum diketahui mengidap diabetes, kesemutan dapat menjadi gejala awal diketahuinya diabetes.
Paresthesia atau kesemutan kronis sering merupakan simtom dari penyakit neurologis atau trauma kerusakan saraf. Penyebabnya adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf pusat seperti stroke dan stroke mini, multiple sklerosis, mielitis transversa, dan ensefalitis.
Tumor maupun lesi vaskular yang menekan otak atau sumsum tulang juga bisa menimbulkan paresthesia. Sindrom saraf seperti sindrom saluran carpal (CTS) bisa merusak saraf perifer dan menyebabkan paresthesia diiringi rasa nyeri.
Berikut ini sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan.
1. Diabetes melitus (DM)
Pada pasien DM, kesemutan merupakan gejala kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.
2. Stroke
Kesemutan dapat jadi tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul: rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.
Gejala berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.
3. Penyakit jantung
Kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi serebral embolik.
Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.
4. Infeksi tulang belakang
Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang). Tingkat kesembuhan tergantung pada kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.
5. Rematik
Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.
6. Spasmofilia (tetani)
Gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penyakit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbondioksida dalam paru-paru. Gejala lain : kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, takut, lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang kesadaran.
7. Guillain-barre syndrome
Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi.
Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.
8. Cytomegalovirus (CMV)
Ada kesemutan yang didahului flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari, menjalar hingga ke pusar. Penderita bisa hanya merasa kebas atau sampai sulit berjalan, berarti sumsum tulang belakang kena radang. Ini akibat serangan virus, biasanya cytomegalovirus.
Label:
Kesehatan
BPOM Temukan 22 Produk Kopi Dicampur Obat Kuat
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan modus operandi baru yang dilakukan para pelaku usaha yang tak bertanggung jawab. Dari hasil sampling yang dilakukan BPOM di beberapa daerah terhadap 56 produk kopi dalam kemasan, ditemukan 22 produk yang positif mengandung Bahan Kimia Obat (BKO).
"Kopi ini ada yang mengadung bahan kimia obat sildenafil dan tadalafil. Kedua BKO ini biasanya digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi," kata Kepala Badan BPOM Kustantinah, di Jakarta, (25/11/2011).
Terkait temuan 22 produk kopi dengan BKO tersebut, Kustantinah mengaku Badan POM tidak pernah memberikan persetujuan izin edar terhadap produk kopi tersebut. Ia menambahkan, pada prinsipnya penambahan BOK dalam produk makanan dilarang.
"BKO ini termasuk dalam kelompok obat yang keras dan perlu resep dokter. Kalau pun digunakan harus ada ketentuan yang jelas mengenai takaran dan dosisnya," ucapnya.
Menurut Kustantinah, dampak buruk penggunaan bahan kimia obat ini terhadap kesehatan bisa fatal. Gejala yang akan timbul bisa beragam mulai sakit kepala, muka merah, pusing, mual, nyeri perut, gangguan penglihatan, kehilangan potensi seksual secara permanen, sampai pada kematian.
Sebagai tindak lanjut dari hasil temuan tersebut, BPOM mengimbau agar masyarakat tidak mengonsumsi kopi yang mengandung bahan kimia obat karena dapat membahayakan kesehatan.
"Kita sudah buat surat edaran pada Balai Besar POM di seluruh Indonesia untuk melakukan operasi pasar. Untuk produk yang sudah ditemukan, kita akan lakukan pemusnahan dan menyampaikan surat rekomendaasi kepada Dinas Kesehatan setempat untuk mencabut ijin edar produk kopi tersebut," tandasnya.
"Kopi ini ada yang mengadung bahan kimia obat sildenafil dan tadalafil. Kedua BKO ini biasanya digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi," kata Kepala Badan BPOM Kustantinah, di Jakarta, (25/11/2011).
Terkait temuan 22 produk kopi dengan BKO tersebut, Kustantinah mengaku Badan POM tidak pernah memberikan persetujuan izin edar terhadap produk kopi tersebut. Ia menambahkan, pada prinsipnya penambahan BOK dalam produk makanan dilarang.
"BKO ini termasuk dalam kelompok obat yang keras dan perlu resep dokter. Kalau pun digunakan harus ada ketentuan yang jelas mengenai takaran dan dosisnya," ucapnya.
Menurut Kustantinah, dampak buruk penggunaan bahan kimia obat ini terhadap kesehatan bisa fatal. Gejala yang akan timbul bisa beragam mulai sakit kepala, muka merah, pusing, mual, nyeri perut, gangguan penglihatan, kehilangan potensi seksual secara permanen, sampai pada kematian.
Sebagai tindak lanjut dari hasil temuan tersebut, BPOM mengimbau agar masyarakat tidak mengonsumsi kopi yang mengandung bahan kimia obat karena dapat membahayakan kesehatan.
"Kita sudah buat surat edaran pada Balai Besar POM di seluruh Indonesia untuk melakukan operasi pasar. Untuk produk yang sudah ditemukan, kita akan lakukan pemusnahan dan menyampaikan surat rekomendaasi kepada Dinas Kesehatan setempat untuk mencabut ijin edar produk kopi tersebut," tandasnya.
Label:
Kesehatan
Inilah 22 Merek Kopi Berbahaya Bercampur Obat
Ichwan Susanto/KOMPAS
Jenis-jenis kopi berbahan kimia obat hasil temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang beredar di pasaran.KOMPAS.com - Dari hasil sampling yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan terhadap 56 produk kopi dalam kemasan, ditemukan 22 produk yang positif mengandung Bahan Kimia Obat (BKO).
Berikut ini adalah 22 merek kopi yang positif mengandung bahan kimia tersebut. Di dalam kopi-kopi ini, ada yang positif dicampur dengan zat aktif Viagra yakni sildenafil, atau pun zat aktif obat Cialis yakni tadalafil :
1. 39 Sa Kao 3 in 1 Kopi Mix Plus Ektrak Jahe
(Depkes RI PIRT No. 210317594151/Kota Jakarta Utara)
2. 39 Sa Kao Kopi Mix Ginseng Korea 3 in 1 (PIRT 210317505151/Kota Jakarta Utara)
3. Bel-Bel Kopi Susu Extra (PT. Mandala Cahaya Sentosa/PIRT 610331502001)
4. Black Borneo Platinum Coffee (PT Victoabel Food Industry/P-IRT 6103515401564)
5. Dream Coffee (PT. Mandala Cahaya Sentosa – Sidoarjo/PIRT 6103515271564), ( PT. International Green Natural, P-IRT 6103515271564), PIRT. 6103515271564 Kab. Sidoarjo)
6. Dynamic Coffee/Dynamic Coffee Nusantara/Dynamic Tribulus Coffee (PT. Daya Dinamika Nusantara, PIRT 210360301411), (PT. Daya Dinamika Nusantara, PIRT 210360301411), (PT Aimfood Indonesia, PIRT 210360301411), (PT Aimfood Indonesia, PIRT 210360301309), PT. Daya Dinamika Nusantara, PIRT 210360301411)
7. Golden Life (P-IRT 6103515121399 Kab. Sidoarjo)
8. Good Coffee Premium/Good Coffee (PT. Putra Gudti Indonesia PIRT No. 6103271011147 Kota Bogor), (CV. Bin Halim untuk PT. Putra PIRT. 6103271011147, Kota Bogor), (PT. Putra Gudti Indonesia, PIRT No. 6103271011147, Kota Bogor)
9. Herba Max Coffee (Distributor PT Solusky P-IRT 6103515311564 Kab. Sidoarjo)
10. Jahe Mix Barokah (PIRT 213317518151 Kota Jakarta Utara)
11. Jomoon Instan Coffee (Green Nirmala PIRT. 6103515131399 Kab. Sidoarjo), (PT. Green Nirmala - Sidoarjo PIRT. 610351531399 Kab. Sidoarjo)
12. Joss-Fly Coffee Plus Panax Ginseng (PT. Mandala Cahaya Sentosa PIRT 610331502001 Kab. Grobogan)
13. Kopi Cleng - Sehat, Nikmat, Berstamina (CV. Jamu Moro Sehat, Banjarnegara, Depkes RI TR 147/11-10/2005)
14. Kopi KPH/Kopi Kuat (PIRT. 6103515331564 Kab. Sidoarjo)
15. Kopi Mahabbah (Depkes RI PIRT No. 6103515321564 Kab. Sidoarjo), PT. Mandala CS P-IRT No 6103515321564 Kab. Sidoarjo), (Mahabbah Group P-IRT No 6103515321564 Kab. Sidoarjo), (Mahabbah Group PIRT No. 6103515321564 Kab. Sidoarjo),
16. Kopi Pasutri (Al Jazira Herbal, Bekasi PIRT 610351533564 Kab. Sidoarjo)
17. Kopi Strong 234 (PT. Hamiegi Bandung PIRT. 81032730203771 Kota Bandung)
18. Maca-Tekh (PT. Wootekh Jakarta Indonesia PIRT 210360303411)
19. Matador Coffee
20. Mawaddah Coffee (PIRT. 212320207429 Kab. Sukabumi)
21. On Coffee
22. Premium Energy Coffee (Dinkes PIRT No. 210360314309 Kab. Tangerang)
Berikut ini adalah 22 merek kopi yang positif mengandung bahan kimia tersebut. Di dalam kopi-kopi ini, ada yang positif dicampur dengan zat aktif Viagra yakni sildenafil, atau pun zat aktif obat Cialis yakni tadalafil :
1. 39 Sa Kao 3 in 1 Kopi Mix Plus Ektrak Jahe
(Depkes RI PIRT No. 210317594151/Kota Jakarta Utara)
2. 39 Sa Kao Kopi Mix Ginseng Korea 3 in 1 (PIRT 210317505151/Kota Jakarta Utara)
3. Bel-Bel Kopi Susu Extra (PT. Mandala Cahaya Sentosa/PIRT 610331502001)
4. Black Borneo Platinum Coffee (PT Victoabel Food Industry/P-IRT 6103515401564)
5. Dream Coffee (PT. Mandala Cahaya Sentosa – Sidoarjo/PIRT 6103515271564), ( PT. International Green Natural, P-IRT 6103515271564), PIRT. 6103515271564 Kab. Sidoarjo)
6. Dynamic Coffee/Dynamic Coffee Nusantara/Dynamic Tribulus Coffee (PT. Daya Dinamika Nusantara, PIRT 210360301411), (PT. Daya Dinamika Nusantara, PIRT 210360301411), (PT Aimfood Indonesia, PIRT 210360301411), (PT Aimfood Indonesia, PIRT 210360301309), PT. Daya Dinamika Nusantara, PIRT 210360301411)
7. Golden Life (P-IRT 6103515121399 Kab. Sidoarjo)
8. Good Coffee Premium/Good Coffee (PT. Putra Gudti Indonesia PIRT No. 6103271011147 Kota Bogor), (CV. Bin Halim untuk PT. Putra PIRT. 6103271011147, Kota Bogor), (PT. Putra Gudti Indonesia, PIRT No. 6103271011147, Kota Bogor)
9. Herba Max Coffee (Distributor PT Solusky P-IRT 6103515311564 Kab. Sidoarjo)
10. Jahe Mix Barokah (PIRT 213317518151 Kota Jakarta Utara)
11. Jomoon Instan Coffee (Green Nirmala PIRT. 6103515131399 Kab. Sidoarjo), (PT. Green Nirmala - Sidoarjo PIRT. 610351531399 Kab. Sidoarjo)
12. Joss-Fly Coffee Plus Panax Ginseng (PT. Mandala Cahaya Sentosa PIRT 610331502001 Kab. Grobogan)
13. Kopi Cleng - Sehat, Nikmat, Berstamina (CV. Jamu Moro Sehat, Banjarnegara, Depkes RI TR 147/11-10/2005)
14. Kopi KPH/Kopi Kuat (PIRT. 6103515331564 Kab. Sidoarjo)
15. Kopi Mahabbah (Depkes RI PIRT No. 6103515321564 Kab. Sidoarjo), PT. Mandala CS P-IRT No 6103515321564 Kab. Sidoarjo), (Mahabbah Group P-IRT No 6103515321564 Kab. Sidoarjo), (Mahabbah Group PIRT No. 6103515321564 Kab. Sidoarjo),
16. Kopi Pasutri (Al Jazira Herbal, Bekasi PIRT 610351533564 Kab. Sidoarjo)
17. Kopi Strong 234 (PT. Hamiegi Bandung PIRT. 81032730203771 Kota Bandung)
18. Maca-Tekh (PT. Wootekh Jakarta Indonesia PIRT 210360303411)
19. Matador Coffee
20. Mawaddah Coffee (PIRT. 212320207429 Kab. Sukabumi)
21. On Coffee
22. Premium Energy Coffee (Dinkes PIRT No. 210360314309 Kab. Tangerang)
Label:
Kesehatan
Jumat, 25 November 2011
4 Gaya Pria Merayu
Hasil penelitian yang dikutip dari sciencedaily.com ini juga menyebutkan, setiap kategori menunjukkan keseriusan seseorang dan tipe hubungan yang ia inginkan ke depannya. Agar Anda tak salah persepsi tentang isi hatinya, kenali tipe merayu si dia.
1. Klasik
Pria yang merayu dengan cara ini masih memegang teguh dengan prinsip "pria adalah pemburu". Jadi dalam mengejar cinta, ia lebih suka bertindak sebagai pengejar. Itu sebabnya, ia tak terlalu tertarik dengan perempuan yang agresif dalam menyatakan isi hati.
Tipe ini menggunakan cara sederhana dan sangat terbaca polanya ketika sedang mendekati seseorang. Misalnya, pria yang semula cuek tiba-tiba mulai rajin menunjukkan perhatian kecil. Kalau si dia menangkap sinyal yang sama, ia takkan ragu menyatakan cinta.
Rayuan andalannya di antaranya: "Sudah makan belum?" "Pulang kantor jam berapa?" "Kamu Ada waktu nanti malam? Boleh aku jemput?"
Cara merayu seperti ini menunjukkan bahwa ia pria yang bertanggungjawab dan mengerti Anda. Namun, ia tidak suka terburu-buru bilang "I Love You" karena ia ingin mengenal Anda lebih jauh. Jika usahanya untuk menarik perhatian Anda berhasil, ia akan berkomitmen dan tidak akan melepaskan Anda begitu saja.
2. Gamblang
Tak peduli perempuan incaran suka padanya atau tidak, agresif atau pasif, yang jelas pria yang melakukan rayuan jenis ini bisa dibilang "tahu apa yang ia mau". Ia tidak suka proses pendekatan yang lama dan bertele-tele. Ia juga gemar menunjukkan perhatian dengan tindakan nyata, misalnya mengirimkan hadiah cantik. Ia pun suka memberitahu orang lain bahwa ia menyukai Anda. Ia pun tak mudah menyerah untuk mendapatkan cinta Anda.
Rayuan favorit tipe ini di antaranya: "Kamu cantik sekali" atau "Aku sayang kamu". Apa yang ia ucapkan, itulah yang dirasakan. Sikap to the point-nya menggambarkan kalau ia pria yang tidak neko-neko.
3. Drama
Mirip dengan tipe sebelumnya, tapi bedanya rayuan pria tipe ini kerap berlebihan dan berbunga-bunga. Tak hanya sikapnya saja yang romantis, kata-katanya bisa membuat Anda "meleleh" seketika.
Pria tipe ini biasanya mampu meyakinkan hati perempuan dengan beragam jurus yang ia mainkan. Misalnya, membelikan Anda bunga, makan malam romantis, mengantarkan Anda pulang, dan memberikan berjuta perhatian layaknya film drama cinta.
Si dia paling jago membuat rayuan seperti ini, "Ayah kamu pilot ya? Hati aku selalu terbang bila bersama kamu". Rayuan seperti ini tak tulus dari hati. Hanya sebatas untuk memuaskan keinginan dan egonya saja untuk menjadi pria yang diinginkan banyak perempuan.
4. Sopan
Gaya rayuan pria tipe ini berpegang teguh pada tata krama dan jauh dari unsur seksual. Meski gaya ini cenderung tidak menarik dan malu-malu, namun pria yang melancarkan rayuan seperti ini menandakan ia tak pernah bermain-main dengan cinta.
Si dia cenderung lebih banyak mengirimkan sinyal terselubung. Diam-diam mencuri pandang dan tidak terlalu nyaman bila orang lain tahu perasaannya. Rayuan andalannya: "Rumah kita sejalan ya..." atau "Kemarin aku dapat tiket nonton, tapi enggak tahu mau dikasih siapa"
Sebenarnya, si dia menginginkan Anda bersikap lebih agresif, mengerti apa yang ia rasakan tanpa perlu ia ucapkan secara jelas.
Label:
Hubungan
11 Cara Menghindari Radiasi Ponsel
Saat menunggu hubungan tersambung, jangan langsung menempelkan ponsel ke telinga. Saat itu, sinyal sedang kuat-kuatnya.
KOMPAS.com - Dilaporkan sebelumnya, panel yang terdiri atas pakar internasional yang dikumpulkan oleh World Health Organization menyebutkan, ponsel mungkin bersifat karsinogenik pada manusia. Hal tersebut terungkap setelah mereka memeriksa lusinan hasil studi mengenai ponsel yang sudah pernah dipublikasikan.
"Sudah waktunya kita mulai menanggapi radiasi ponsel lebih serius," papar Ann Louise Gittleman, PhD, penulis buku bestseller versi harian New York Times, Zapped. "Tentu saja, teknologi tak perlu menghilang, kita hanya perlu mengedukasi dan mengembangkan strategi untuk mengurangi paparan radiasi buatan yang terbukti memiliki pengaruh biologis."
Untuk itu, Gittleman memberikan tips untuk membatasi paparan radiasi ponsel yang berbahaya:
1. Aktifkan speaker. Menggunakan speaker saat berbicara akan mengurangi energi atau tingkat kekuatan radiasi ponsel. Semakin jauh Anda dari antena ponsel, semakin rendah sinyalnya. Kabel headset pada banyak ponsel juga bisa bertindak sebagai antena, sehingga dapat mengirimkan sejumlah radiasi elektromagnetik ke kepala Anda.
2. SMS-an saja. Bila hobi Anda SMS-an, ini saatnya Anda memaksimalkan hobi Anda. Mengirim teks membatasi durasi paparan radiasi, dan menjaga jarak ponsel dari kepala dan tubuh kita. Namun perhatikan juga, pria sebaiknya tidak SMS-an sambil memangku ponsel. Jumlah studi yang menemukan kerusakan vitalitas dan motilitas (sperma yang dapat bergerak sendiri secara spontan) sperma dilaporkan meningkat. Bisa jadi, hal ini pun tak akan baik pengaruhnya pada rahim.
3. Pilih offline mode. Saat ponsel tidak digunakan, biasakan untuk mematikannya. Atau, atur menjadi offline, standalone, atau flight mode, yang akan mematikan transmitter-nya namun masih memungkinkan Anda untuk menggunakan ponsel untuk main game atau mendengarkan musik. Pokoknya, membuka aplikasi lain kecuali menelepon dan browsing internet.
4. Dari kuping kiri ke kuping kanan. Bila ada kondisi yang mengharuskan Anda menelepon, cobalah memindahkan ponsel dari telinga kiri ke telinga kanan berulang kali. Hal ini bisa membatasi paparan pada satu sisi kepala saja, yang sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko tumor otak dan kanker kelenjar ludah pada telinga yang sering digunakan untuk mendengarkan ponsel.
"Sudah waktunya kita mulai menanggapi radiasi ponsel lebih serius," papar Ann Louise Gittleman, PhD, penulis buku bestseller versi harian New York Times, Zapped. "Tentu saja, teknologi tak perlu menghilang, kita hanya perlu mengedukasi dan mengembangkan strategi untuk mengurangi paparan radiasi buatan yang terbukti memiliki pengaruh biologis."
Untuk itu, Gittleman memberikan tips untuk membatasi paparan radiasi ponsel yang berbahaya:
1. Aktifkan speaker. Menggunakan speaker saat berbicara akan mengurangi energi atau tingkat kekuatan radiasi ponsel. Semakin jauh Anda dari antena ponsel, semakin rendah sinyalnya. Kabel headset pada banyak ponsel juga bisa bertindak sebagai antena, sehingga dapat mengirimkan sejumlah radiasi elektromagnetik ke kepala Anda.
2. SMS-an saja. Bila hobi Anda SMS-an, ini saatnya Anda memaksimalkan hobi Anda. Mengirim teks membatasi durasi paparan radiasi, dan menjaga jarak ponsel dari kepala dan tubuh kita. Namun perhatikan juga, pria sebaiknya tidak SMS-an sambil memangku ponsel. Jumlah studi yang menemukan kerusakan vitalitas dan motilitas (sperma yang dapat bergerak sendiri secara spontan) sperma dilaporkan meningkat. Bisa jadi, hal ini pun tak akan baik pengaruhnya pada rahim.
3. Pilih offline mode. Saat ponsel tidak digunakan, biasakan untuk mematikannya. Atau, atur menjadi offline, standalone, atau flight mode, yang akan mematikan transmitter-nya namun masih memungkinkan Anda untuk menggunakan ponsel untuk main game atau mendengarkan musik. Pokoknya, membuka aplikasi lain kecuali menelepon dan browsing internet.
4. Dari kuping kiri ke kuping kanan. Bila ada kondisi yang mengharuskan Anda menelepon, cobalah memindahkan ponsel dari telinga kiri ke telinga kanan berulang kali. Hal ini bisa membatasi paparan pada satu sisi kepala saja, yang sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko tumor otak dan kanker kelenjar ludah pada telinga yang sering digunakan untuk mendengarkan ponsel.
5. Hindari ruang sempit. Saat berada di lift, kereta, atau mobil, sebaiknya tak usah sering-sering menelepon. Lagipula, menggunakan ponsel saat mengemudi juga akan membahayakan keselamatan Anda maupun pengguna jalan raya lainnya, kan?
6. Perhatikan sinyalnya. Jangan menggunakan ponsel ketika sinyalnya lemah, atau ketika Anda sedang berkendara di dalam mobil yang melaju sangat cepat (kereta api juga termasuk). Hal ini secara otomatis akan memicu kekuatan sinyal hingga maksimum, karena ponsel berusaha terhubung ke antena relay yang baru.
6. Perhatikan sinyalnya. Jangan menggunakan ponsel ketika sinyalnya lemah, atau ketika Anda sedang berkendara di dalam mobil yang melaju sangat cepat (kereta api juga termasuk). Hal ini secara otomatis akan memicu kekuatan sinyal hingga maksimum, karena ponsel berusaha terhubung ke antena relay yang baru.
7. Jangan lama-lama. Menelepon sebaiknya tidak usah terlalu lama. Cukup untuk membuat janji dengan klien, atau mengingatkan anak untuk makan, misalnya. Jika Anda ingin ngobrol dengan teman SD yang baru ketemu di Facebook, sebaiknya gunakan telepon rumah. Atau, ketemuan saja di rumah atau di tempat ngopi. Lebih puas, kan? Jangan lupa, risiko tumor otak dimulai pada tingkat paparan kumulatif yang relatif rendah.
8. Kurangi bermain-main dengan smartphone. Perangkat seperti BlackBerry atau iPhone menghasilkan emisi yang lebih tinggi daripada ponsel, karena mereka bergantung pada energi dari baterai untuk melakukan aktivitas e-mail, koneksi internet, dan men-display warna.
9. Jauhkan ponsel ketika belum tersambung. Setelah menekan tombol nomor ponsel teman Anda, jangan langsung mendekatkan ponsel ke telinga. Saat itu, ponsel itu sedang berusaha terkoneksi, dan sedang mengirimkan sinyalnya yang terkuat.
10. Jangan mengantungi ponsel. Dalam suatu penelitian, ditemukan bahwa pria yang membawa ponselnya di dalam saku celana cenderung memiliki jumlah sperma yang 25 persen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok pria lain yang tidak menyimpan ponselnya di saku celana. Bagian lain dari tubuh menyerap radiasi pada intensitas yang berbeda, dan jaringan testikular kemungkinan juga lebih mudah diserang.
11. Jangan meletakkan ponsel di tempat tidur. Anda memang membutuhkan alarm pada ponsel untuk membantu Anda bangun pagi. Tetapi, jangan meletakkan ponsel di dekat posisi kepala Anda. Medan elektromagnetik bisa mengurangi produksi melatonin pada tubuh, dan penyapu radikal bebas yang dapat melindungi sel-sel tubuh Anda dari kerusakan DNA. Seperti Anda tahu, kerusakan DNA dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit lain.
9. Jauhkan ponsel ketika belum tersambung. Setelah menekan tombol nomor ponsel teman Anda, jangan langsung mendekatkan ponsel ke telinga. Saat itu, ponsel itu sedang berusaha terkoneksi, dan sedang mengirimkan sinyalnya yang terkuat.
10. Jangan mengantungi ponsel. Dalam suatu penelitian, ditemukan bahwa pria yang membawa ponselnya di dalam saku celana cenderung memiliki jumlah sperma yang 25 persen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok pria lain yang tidak menyimpan ponselnya di saku celana. Bagian lain dari tubuh menyerap radiasi pada intensitas yang berbeda, dan jaringan testikular kemungkinan juga lebih mudah diserang.
11. Jangan meletakkan ponsel di tempat tidur. Anda memang membutuhkan alarm pada ponsel untuk membantu Anda bangun pagi. Tetapi, jangan meletakkan ponsel di dekat posisi kepala Anda. Medan elektromagnetik bisa mengurangi produksi melatonin pada tubuh, dan penyapu radikal bebas yang dapat melindungi sel-sel tubuh Anda dari kerusakan DNA. Seperti Anda tahu, kerusakan DNA dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit lain.
Label:
Kesehatan
Jangan Tidur Sambil Mendekap Ponsel
Sleep texting, atau pesan SMS yang dikirimkan selagi tidur, merupakan akibat stres yang kita alami.
KOMPAS.com - Orang yang sedang kasmaran, atau takut tidak bisa bangun pagi, biasanya akan tidur sambil mendekap ponselnya. Sesi SMS-an akan terus berlangsung sepanjang malam, sampai akhirnya Anda tak sanggup lagi membuka mata. Sedangkan orang yang sedang memasang alarm untuk membantu membangunkan diri pada pagi hari, biasanya meletakkan ponsel di dekat bantal agar selalu dalam jangkauan.
Namun, kebiasaan ini menurut para peneliti bisa menimbulkan peristiwa aneh, dimana kita bisa mengirimkan SMS berisi pesan yang kacau kepada teman-teman atau keluarga. Kita tidak sadar telah melakukannya, karena kita sebenarnya sudah tidur.
"Kami memiliki pasien-pasien yang mengaku telah mengirimkan pesan SMS kepada teman-teman dan keluarga saat tidur," ujar Dr David Cunnington, dari Melbourne Sleep Disorder Centre di Australia. "Inilah salah satu kejadian, yang sangat jarang terjadi, dan yang pasti bukan suatu tren yang biasa."
Menurutnya, sleep texting, atau pesan SMS yang dikirimkan selagi tidur, merupakan akibat stres yang kita alami. Stres ini umumnya disebabkan adanya aktivitas yang padat dan karena ada begitu banyak hal yang harus kita lakukan sepanjang hari.
"Karena sangat mudah untuk menerima e-mail terus-menerus, dan mendapat bermacam notifikasi dari ponsel pintar, menjadi lebih sulit bagi kita untuk memisahkan kehidupan saat bangun dan saat tidur," tambahnya.
Ahli tidur ini mengatakan bahwa meletakkan ponsel di meja samping tempat tidur membuat Anda makin sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Sebab, ketika ponsel berada dalam jangkauan, Anda merasa harus membalas e-mail atau mengecek jejaring sosial. "Poin utamanya adalah, bahwa orang perlu menghargai waktu tidurnya, dan berusaha mematikan (ponselnya) pada malam hari," saran Cunnington.
"Kami memiliki pasien-pasien yang mengaku telah mengirimkan pesan SMS kepada teman-teman dan keluarga saat tidur," ujar Dr David Cunnington, dari Melbourne Sleep Disorder Centre di Australia. "Inilah salah satu kejadian, yang sangat jarang terjadi, dan yang pasti bukan suatu tren yang biasa."
Menurutnya, sleep texting, atau pesan SMS yang dikirimkan selagi tidur, merupakan akibat stres yang kita alami. Stres ini umumnya disebabkan adanya aktivitas yang padat dan karena ada begitu banyak hal yang harus kita lakukan sepanjang hari.
"Karena sangat mudah untuk menerima e-mail terus-menerus, dan mendapat bermacam notifikasi dari ponsel pintar, menjadi lebih sulit bagi kita untuk memisahkan kehidupan saat bangun dan saat tidur," tambahnya.
Ahli tidur ini mengatakan bahwa meletakkan ponsel di meja samping tempat tidur membuat Anda makin sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Sebab, ketika ponsel berada dalam jangkauan, Anda merasa harus membalas e-mail atau mengecek jejaring sosial. "Poin utamanya adalah, bahwa orang perlu menghargai waktu tidurnya, dan berusaha mematikan (ponselnya) pada malam hari," saran Cunnington.
Label:
Kesehatan
Kepiting Ungu Pemanjat Pohon dari Jawa dan Nias
Hugo Yorkston Kepiting berwarna ungu yang suka memanjat pohon diberi nama ilmiah Labuanium vitatum.
ARIZONA, KOMPAS.com — Spesies kepiting ungu pemanjat pohon ditemukan oleh Peter Ng dari National University of Singapore dan Peter Davie dari Queensland Museum Australia. Spesies itu didapati di empat pulau di sekitar Samudra Hindia, yakni Pulau Jawa, Nias, Nicobar, dan Christmas.
Nama spesies itu adalah Labuanium vitatum. Kepiting itu diperkirakan hanya aktif pada musim hujan, malam hari, dan selama periode bertelur pada November sampai April. Ketika aktif, jenis kepiting yang ukuran karapasnya sekitar 4 sentimeter ini bisa dijumpai di pohon tepi pantai.
Spesimen dari spesies ini sebenarnya telah dikoleksi tahun 1970-an. Namun, ilmuwan saat itu melakukan kesalahan dalam identifikasi. Spesies kepiting ungu ini dideskripsikan sebagai Sesarma oceanium yang kini disebut Labuanium rotundatum.
Ng dan Davue akhirnya mengetahui bahwa Labuanium vitatum adalah spesies kompleks, memiliki ciri yang sangat sulit dibedakan dengan spesies lain yang berdekatan. Untuk menentukan kebaruan spesies itu, ilmuwan melihat kembali spesies lain yakni Labuanium papuomalesiacum.
Pembaharuan klasifikasi dalam ilmu taksonomi adalah hal biasa. Ilmuwan secara terus-menerus mengevaluasi hasil analisis dan klasifikasi untuk melihat apakah jenis tertentu masih merepresentasikan teori tentang evolusi yang berkembang.
Hingga saat ini, jumlah ilmuwan yang mengkaji kepiting dan sejenisnya masih sedikit. Bahkan dengan sekian pembaharuan yang dilakukan, pengetahuan tentang genus Labuanium secara spesifik masih sangat terbatas.
Seperti diuraikan Quentin Wheeler, ilmuwan Institute for Species Exploration di Arizona State University, di The Guardian, Minggu (20/11/2011), hingga saat ini ada 10 spesies kepiting yang masuk genus Labuanium. Empat di antaranya terdapat di wilayah Samudra Hindia. Banyak penelitian yang masih harus dilakukan.
Label:
Sains